Senin, 24 Desember 2018

Kami antar bunda hari ini

Jakarta, 24 Desember 2015 dalam rangka 50 tahun tempat kerja ayah - Ambadar disyukuri dengan memberangkatkan seluruh karyawannya beribadah umroh ketanah suci. 
Dan dalam rangkaian ibadah tersebut, terbesit keinginan Ayah untuk kembali ketempat ini melakukan ibadah bersama-sama dengan bunda dan ananda Hanin. ternyata Allah berkehendak lain. Hari ini, 24 Desember 2018 persis 3 tahun yang lalu ayah berangkat umroh, kita hanya bisa menghantarkan bunda sampai ke Lounge umrah bandara soekarno hatta  saja dan melepas bunda pergi sendiri kesana. 

Walau cuma sendiri, setidaknya Allah sudah menjawab doa ayah. Pesan ayah buat bunda semalam, tolong jika telah sampai disana, doakan kita bisa kembali kesana bersama-sama dengan embah yang sehat dan ananda Hanin beserta adikmu kelak dengan tangan ini yang menuntun kalian bertawaf dan sai.
Semoga Allah melindungi syafar bunda saat ini dan kembali pulang beserta amalan ibadah yang Allah terima.
Aamiin Yaa Mujibas Saailiin ("Kabulkanlah doa kami, wahai Dzat (Allah SWT) Yang Maha Mengabulkan)

Siang itu selepas ita mengantar bunda, diiringi dengan tangisan ananda kita pun pergi kerumah bude yuni untuk bertemu dengan Enin dan kaka Rani. Insya Allah selama bunda pergi, kita akan menginap disana karena 2 hari sebelum bunda pergi, Allah mentakdirkan embah untuk ikut sama Anti Indri ke rumahya. Setelah pilihan untuk membiarkan Anti Indri tidur dikamar kita dan menyuruh ayah untuk tinggal di depok atau tidur di ruang tamu ayah tolak mentah-mentah. Ya Allah, sebegitu kecilkah nilai ayah dimata mereka. sampai-sampai pilihan itu kembali dilontarkan oleh embah lili sehari sebelum bunda berangkat dengan alasan demi kebaikan bersama. Jika hanya mengurus ananda, ayah rasa ayah masih sanggup bahkan tanpa unti indri sekalipun. jangankan mengurus ananda, mengurus 2 anaknya saja harus dibantu dengan embah. sementara ayah saja nga tega ngeliat embah tidur di ruang tamu sementara anti tidur dikamar embah dengan anaknya. Dan jika anaknya nangis, terpaksalah embah yang repot mengasuh sampai tenang sementara ibunya kembali tidur. Ya Allah, satu hal pesan ayah buat kamu nak, kelak jika INsya Allah engkau telah menjadi seorang ibu, rawatlah anakmu dengan penuh cinta kasih. jangan seperti kami yang menyerahkan sebagaian pengasuhan ananda kepada pengasuh dan embah karena kami berdua memilih bekerja.

Sabtu, 17 November 2018

Enam tahun sudah usiaku

16 nov 2018, dihari yg sama juga 6 tahun yang lalu aku lahir kedunia. Ya, hari jumat selepas orang pada sholat jumat aku lahir. Kata ayahku aku dilahirkan di rumah sakit setelah semalaman bunda menahan mules ingin melahirkan aku. 

Hari ini pengulangannya ke enam dari cerita kelahiranku. dan untuk pertama kalinya tidak ada perayaan sama sekali. Cuma sekedar beli es cream sebagaimana biasanya kita juga beli es cream ketika kepengen. Mudah-mudahan untuk seterusnya akan seperti ini. 
Nyukur itu tidak harus slalu dalam bentuk yang kasat. Kadang dengan berpuasa atau sekedar berdialoq secara pribadi di sepertiga malam dengan sang maha pencipta itu sudah lebih dari cukup.

Rabu, 14 November 2018

Ayah masuk rumah sakit

Ketika kita berencana, Tuhan jualah yang menentukan. Itulah sebuah takdir, mau tidak mau, siap tidak siap kita harus menerima karena kita sesungguhnya hanyalah seorang hamba yang tidak terlepas daripada rencanaNya.
Sabtu, 4 November 2018 kantor ayah berencana mengadakan syukuran berdirinya kantor yang ke 53 tahun yang direncanakan akan diselenggarakan di kebun raya bogor. 3 buah baju sudah ayah terima untuk kita pakai diacara tersebut. Amplop berisi kupon makan, snack, doorprice bahkan tiket masuk dan parkir juga sudah ada ditangan ayah hari kamis tanggal 1 nov 2018. Tapi sekali lagi rencana tinggal rencana. Hari Jumatnya, ketika ayah dan bunda ingin berangkat kerja, ayah memutuskan untuk mampir sejenak ke RS Hermina untuk mengecek kondisi kesehatan ayah yang akhir-akhir ini kurang fit. Sepertinya gejala anemia ayah kambuh lagi sehingga ayah memutuskan untuk memeriksa kesehatan ayah disana. Secara kebetulan juga, Anti Indri sekeluarga tengah berkunjung ke rumah sehingga ananda Hanin ada Aska sebagai teman bermain pikir ayah sama bunda waktu itu jikalau saja kami tengah disibukkan dengan urusan kesehatan ayah. 
Jam 7 kami berangkat ke rumah sakit, tentu saja setelah terlebih dahulu menyelesaikan perijinan kantor ayah dan bunda yang memutuskan tidak masuk kerja pada jumat itu. Menyelesaikan pendaftaran dan mendapatkan pemeriksaan jam 10.30 dengan diaknosa awal harus cek darah di lap lt. 2 gedung perawatan inap rumah sakit dan menggambil hasilnya jam 4 sore membuat kami berdua memutuskan untuk pulang sejenak ke rumah untuk beristirahat di rumah.Sorenya kita kembali ke rumah sakit, dan kebetulan Dokternya sudah pulang tetapi susternya konsul online dengan membacakan hasil lab ayah yang berada 2 tingkat dibawah angka setengah normal. Diagnosanya ayah harus tranfusi darah karena untuk mempercepat kenaikannya dibandingkan dengan terapi obat. Ya Allah, seumur-umur masuk rumah sakit waktu kecil karena ada benjolan di mata, kini setelah sekian lama harus kembali dirawat untuk tranfusi darah. BPJS kesehatan tidak bisa dipakai karena Ayah daftar pakai status umum, sehingga terpaksa dirawatnyapun dengan uang pribadi. Tetapi Ayah yakin bahwasanya Allah punya rencana terbaik. Setiap ada musibah Dia pasti kasih solusinya. Uang perawatan Alhamdullilah tercover penuh lewat jalan yang tidak disangka-sangka. Allah adalah sebaik-baiknya rencana lengkap dengan solusinya.

Kamis, 23 Agustus 2018

Agustusan kali ini

Ayah masih ingat banget saat pertama kali ananda Hanin ikut perlombaan 17 agustusan di pengajiannya bu guru Dede sekitar 2 tahun yang lalu dan ananda tidak memenangkan satupun perlombaan yang diikuti karena saat itu kondisinya ananda Hanin merupakan peserta yang paling kecil diantara peserta lainnya. Tetapi yang ayah salut, itu semua tidak menyurutkan niatan ananda Hanin untuk memeriahkan perlombaan yang diadakan oleh bu guru Dede.

Ayah langsung protes kepada bunda saat tau pembagian kategori perlombaan yang diadakan dimana penggolongan peserta hanya dilihat dari postur tubuh dan fisiknya saja yang jika dilihat sepintas ananda mendapatkan rekan sebaya yang sepantar walaupun ternyata mereka jauh diatas ananda baik dilihat dari segi usia dan fisiknya.  

Tapi sekali lagi, the show mush be go on....
pertandingan selesai dan hasilnya adalah; ananda nangis karena perlombaan memindahkan ikan yang ananda ikuti masih tersisa beberapa sedangkan peserta lain telah menyelesaikan pertandingan. 
Tak apa, dibalik kekalahan ini ada sebuah pelajaran yang bisa dipetik. Tangis ananda kali ini Insya Allah tidak membuat ananda menjadi patah semangat tetapi justru menjadikan ini sebuah perjuangan hidup kelak jikalau engkau dewasa. Banyak halangan dan rintangan dalam setiap kehidupan yang kelak akan kau temui, dan disaat itu mungkin ayah dan bunda tidak bisa hadir untuk membantu sehingga ananda harus menghadapinya seorang diri. Satu pesan penting dari ayah, "seberat apapun cobaan dan ujian yang dihadapi, libatkanlah Allah. karena sesungguhnya kita adalah mahluk yang lemah dan Allah adalah sebaik-baiknya penolong. Pintalah dalam sujudmu nak. Insya Allah ayah dan bunda akan ikut tersenyum ketika ananda berhasil melewatinya". Doa kami yang terbaik buat ananda.

Agustusan 2018
Kini ananda sudah sekolah di raudhatul atfal miftahul huda. dan kali ini perayaan kemerdekaannya di sekolah dengan 2 perlombaan yang hanya boleh diikuti salah satunya saja. Dan dengan mantab ananda hanin memilih untuk mengikuti lomba mewarnai. Malamnya bunda memberikan sedikit wejangan yang sedikit membesarkan ananda bahwa kemenangan itu tidaklah selalu penting, karena sesungguhnya proses meraih sebuah kemenangan jauh lebih penting. Sebenarnya kalau boleh ayah dan bunda jujur, ini juga sebagai antisipasi menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi seandainya kemenangan kali ini juga belum memihak kepada kita. Sebuah pesan yang diharapkan  bisa menguatkan mental dan semangat ananda dalam bertanding keesokan harinya.

Ketika bunda pulang kerja, dengan bangganya ananda menyambut bunda sambil membawa piala kemenangan ditangan untuk menunjukkan kepada bundanya bahwa ananda berhasil mendapatkan juara pertama, iya juara satu pertama dalam hidupnya. bukan maen senangnya kalian berdua. Penantian setahun kemaren terbayar sudah. Alhamdullilah, ternyata kami berdua tidak menyangka sama sekali, ternyata ananda hanin bisa menang. bukan masalah hadiannya, tetapi sekali lagi ini adalah sebuah proses perjuangan dan latihan yang ananda Hanin alami. 
Selama ini ayah dan bunda berbagi peran mulai dari menyiapkan gambar disela-sela waktu lenggang ayah dikantor dan bimbingan bunda dalam setiap ananda mewarnai gambar yang ayah bawa pulang dari kantor. Lelah bunda sepulang mengajar yang juga harus membimbing ananda belajar yang kadangkala disambi mengerjakan pekerjaan rumah yang lainnya terbayar sudah. Sehingga kemenangan ini adalah kemenangan kita bertiga. kemenangan yang lebih mengutamakan sebuah proses ketimbang hasil, tutur ayah selepas video call yang kalian berdua lakukan karena tidak sabar untuk memberitahukan berita gembira ini kepada ayah yang masih di kantor. maafkan ayah ya nak, banyak peristiwa penting yang terlewatkan oleh ayah karena ayah harus mencari nafkah buat kalian berdua wanita yang sangat ayah sayangi.

Selasa, 17 Juli 2018

7 Tahun

Sejak tahu bahwa acara perayaan ulang tahun adalah sebuah acara kau nasrani, sedikit banyak ayah mulai menghilangkan tradisi tersebut walaupun kelihatannya sepertinya bunda sangat berat untuk menghilangkan tradisi ini sebagaimana beratnya bunda menghilangkan kebiasaan untuk bernyanyi atau mendengarkan musik ketika sedang bekerja dengan laptopnya. 
Memang sih kata ustdad ayah kalau boleh meminjam kalimatnya ananda hanindiva untuk menyebut ust. Subhan bawazier "takwa itu adalah buah yang dipetik" sedikit banyak ayah mulai mengurangi musik dalam kehidupan ayah. Belajar mulai menghapus koleksi musik di komputer dan menggantinya dengan ceramah dari para guru agama yang ayah koleksi dari saluran youtube dan mengganti musik dengan tausiah dari para ustad kadang kala adalah sebuah hiburan tersendiri bagi ayah guna mengisi kebosenan dikala bekerja.

Semua ada prosesnya, adalah sebuah kalimat bijak yang selalu ayah tanamkan kepada diri ayah ketika mendapati bunda dan ananda Hanin asik mendengarkan musik dari laptop atau televisi. Mungkin suatu saat nanti ketika buah dari ketakwaan itu siap untuk dipetik, niscaya kebiasaan itu akan hilang dengan sendirinya. 

Tradisi perayaan pernikahan sebenarnya adalah sebuah acara yang mirip dengan perayaan ulangtahun. Sebuah penanda pengulangan tahun ketika sebuah peristiwa kelahiran atau pernikahan terlewati setahun penuh. 11 Juni 2011 adalah pengulangan 7 tahunan dari pernikahan ayah dan bunda. Alhamdullilah kali ini ayah dan bunda melewatinya tidak dengan membeli kue atau sejenisnya. Cukup dengan mengucapkan syukur kepada Allah atas segala anugrah-Nya semoga pernikaha kami menjadi pernikahan yang Sakinah, mawaddah, wa rahmah atau diartikan secara bebas sebagai ketentraman penuh cinta dan kasih sayang (30.21)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: Ulang tahun sering dirayakan dengan suatu pesta.
Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulangtahunnya.
Bulan ini adalah bulan dimana ayah mempersunting bunda menjadi ibunda kamu. Semoga kelak ketika Hanindiva berada didalam waktu dimana jodoh sudah menanti, ingatlah 1 hal pesan ayah. Menikahlah karena Allah, biar selebihnya Allah yang akan mengaturnya buat ananda. Memilih Jodoh terbaik dalam hal pengetahuan agama adalah yang utama karena lelaki adalah seorang pemimpin yang akan membawa rumah tangga kalian kelak ke surganya Allah. bagaimana bisa sampai kesana kalau pemimpinnya tidak kenal Allah adalah ucapan ust ayah yang sampai saat ini masih terngiang di telinga ayah. 

1 tahun, 
2 tahun 
3 tahun, 
4 tahun, 
5 tahun, 
6 tahun 7 tahun..... 

dan terus menghitung hingga akhir hayat kami. Menua bersama adalah harapan semua pasangan yang menikah. Semoga kami bisa saling menyempurnakan kekurangan pasangan masing" dan senikmati setiap detiknya dengan penuh kebahagiaan.... 
amien

Jakarta, 17 Juli 2018

Kamis, 19 April 2018

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita

Anakku tercinta, ayah baru saja membaca sebuah tulisan yang sarat dengan makna indah. semoga kelak ketika engkau membacanya. kami orangtuamu sudah berhasil mendidikmu dengan sebaik mungkin menjadi seseorang yang sangat berharga ......


Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.

Malaikat menjawab dan takjub, “Hanya dengan dua tangan? apakah mungkin!"
Tuhan menjawab, “Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya;
“Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?”
Tuhan menjawab, “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata.”
“Untuk apa?“, tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih hebat dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.”

“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia.....”

Kamis, 18 Januari 2018

Sekolah Kepala Sekolah

Tersebutlah sebuah cerita dari negeri awan mengenai kisah seorang pengusaha sukses yang ingin merubah haluan menjadi seorang pendidik hanya karena melihat betapa kayanya negeri awan tersebut namun penduduknya sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan kebodohan. 
Sebut saja namanya sie bun liong. Seorang anak batak yang lebih jawa daripada orang jawanya sendiri. Beliau adalah putra seorang pejabat teras bea dan cukai bapak Parlaungan pada masa awal kemerdekaan yang konon menurut cerita; sang ayah merasa belom menjadi pahlawan kalau belum pernah masuk penjara karena membela kebenaran. sebuah pemikiran idealis yang sangat sukar ditemui bahkan pada masanya, dan demi mewujutkan cita-citanya menjadi seorang pahlawan. Beliau memutuskan untuk menjadi saksi atas perbuatan rasuah atasannya yang seorang pejabat Belanda pada masa itu sehingga menimbulkan polemik luar biasa di negeri awan.

Dari sanalah mungkin sikap idealis itu menurun kepada Sie bun liong hingga menghantarkannya sukses menjadi seorang kontraktor terkenal jaman orde baru. Awal kariernya dimulai sebagai karyawan unilever selepas lulus sebagai sarjana teknik mesin angkatan 1959 di Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) Sepuluh Nopember. 
Mulai berkecimpung di dunia bisnis bersama sang kaka dan merintis sebuah perusahaan konsultan perencanaan bagunan dan langsung menyabet beberapa proyek pemerintah yang saat itu tengah bercita-cita untuk mencapai swasembada beras. Kemudian usahanya melebarkan sayap menjadi beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor gedung bertingkat, tambang batubara, bahkan suplayer peluru kendali TNI sudah dilaluinya dengan gemilang. Tetapi pencapaiannya saat itu tidak lantas membuat beliau lupa akan habitatnya sebagai seorang guru yang dibesarkan di lingkungan keluarga pendidik. Sehingga kemudian beliau memutuskan untuk pensiun dan mengalihkan sebagian besar bisnisnya ke bidang pendidikan sehingga sempat di ejek oleh pakar pendidikan IKIP saat itu bapak arif rahman "apa yang kamu bisa sumbangkan untuk dunia pendidikan kalau pendidikannmu saja teknik mesin" kelakar beliau saat itu.

Yayasan pendidikan Islam di daerah tambun, lalu sekolah swasta yang cukup berprestasi didaerah bandung dan sekolah keluarga di daerah surabaya tidak lepas dari tangan dingin beliau dengan kurikulum islamnya yang beliau temukan secara tidak sengaja justru ketika beliau berada di negara paman sam. Yang membuat beliau miris adalah, mengapa justru bangsa yahudi yang mengamalkan Kurikulum Islam sedangkan umat islamnya sendiri justru hanya bisa berpegangan pada Al-quran dalam tanda kutip Al-quran hanya dipakai untuk mengangkat seorang pejabat, ketika para pejabat itu melakukan korupsi, dimana letak imannya saat Alquran menjadi saksi ketika mereka diangkat kata beliau dengan miris.

Sepak terjang beliau di dalam dunia pendidikan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Memecat seluruh kepala sekolah, sebagian besar guru dan membubarkan dewan pendiri sebuah sekolah di bandung adalah sebuah catatan hitam pada dunia pendidikan yang beliau torehkan pada masa itu demi opsesinya menjadikan sekolahnya seperti yang diinginkannya. Ini adalah rumah saya, kalau kalian tidak suka silakan kalian tinggalkan rumah ini adalah kalimat andalannya ketika dewan guru dan pendiri sekolah tidak mau menjalankan kurikulum Islam yang ditemukannya. Kapalpun sempat sedikit oleng karena para crew kapal mencoba membenturkan penumpang dengan pemilik kapan dan pemilik kapal dengan syah bandar. 

penjelasan panjang lebar dan ikhtiar tiada henti justru menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang ramai peminat sehingga secara berlahan mulai berhasil melewati badai tersebut. Dengan sebuah analogi sederhana yang diterjemahkan kepada para penumpangnya sebagai berikut; ini adalah kapal saya, saya akan membawa kapal ini kesebuah tempat tujuan yang diinginkan oleh pemilik kita semua; mengembalikan fitrahnya manusia sebagai seorang pemimpin sehingga kurikulum di kapal ini adalah bagaimana para penumpang ini bisa bertahan hidup dengan berbagai badai kehidupan yang akan ditemuinya kelak. Sekarang pilihannya ada pada kalian para orangtua, apakah kalian ingin pindah ke kapal sebelah yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang siap pakai dalam tanda kutip atau tetap berada dikapal ini yang akan membawa para penumpangnya kembali kepada fitrah manusia menjadi pemimpin dari penumpang kapal sebelah. 

Dari beragai rintangan itulah sampai akhirnya beliau berkesimpulan bahwa, sesungguhnya guru bermental kepala sekolah adalah amunisi yang diperlukan oleh kita semua untuk sedikit demi sedikit merubah pola pikir bangsa ini menjadi maju. Dan sekolah kepala sekolah adalah salah satu cara mencapainya. 

Dari sebuah pemikiran tersebutlah lahir sekolah kepala sekolah atau Indonesian Education Manajemen Institute atau IEMI yang dimotori oleh saudari eli dan ke 8 crew-nya yang kesemuanya justru bukan orang pendidikan dalam arti kata lulusan sekolah pendidikan seperti IKIP. tetapi mereka yang berkecimpung didalam dunia eksak atau diluar jalur pendidikan sebagaimana beliau yang lulusan teknik tetapi mencoba mengurusi pendidikan. Sayangnya setelah berganti baju menjadi LMPI dengan turun tahtahnya beliau dan dilanjutkan tongkat estafet kepemimpinan beliau kepada putrinya. Sinar ini serasa meredup. 
Satu persatu visi beliau menjadi bias dan keluar jalur. Mendirikan lembaga tandingan bernama Research institute for islamic curriculum dan sepertinya melupan sekolah kepala sekolah yang beliau rintis ditambah lagi dengan isu tidak akuntablenya sekolah kepala sekolah itu membuat akhirnya semua crew memutuskan memilih jalurnya sendiri dalam mencapai tujuannya. Kapal kamipun pecah, walaupun sang putri tidak mau mengakuinya. tapi satu hal yang jelas, visi yang kami tangkap dari intisari pemikiran sie bun liong sudah terlalu bias dengan sang putri. Sehingga saya sebagai crew terakhir memutuskan untuk memecahkan kapal kami dan secara pribadi memutuskan untuk tidak lagi bergabung dengan kapal sang putri yang sudah keluar dari arah yang kami pahami selama ini. 

Walau bagaimanapun, semua pemikiran beliau tentang dunia pendidikan telah membukakan hati ayah dan bunda mengenai bagaimana sebuah pendidikan itu sebenarnya dilakukan. Pendidikan yang harus bisa mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebagaimana yang telah kami pelajari dari seorang sie bun liong. Seorang Bos - Guru sekaligus sebagai rekan sejawat ketika kapal kami mulai bisa mengarung di samudra luas. 

Sayangnya, kami tidak bisa mengantisipasi penyusup yang menurut beliau harus segera dimusnakan. Karena bisa jadi temanmu yang lemah imannya akan megikuti bujuk rayu sang penghianat tersebut seakan kembali terngiang ketika beliau menyampaikannya kepada kami saat menceritakan sejarah sekolah salman al farisi kepada kami dalam kuliah rabuan beliau. 




    

Selasa, 09 Januari 2018

"I Loved Her First"

9 Januari 2018, dan beberapa hari lagi om fajar teman ayah akan menikah dengan perempuan pilihannya sendiri. Atau lebih  tepatnya hari jumat, 13 Januari 2018 dan resepsinya pada keesokan harinya. Mungkin kalau boleh ayah cerita sedikit, om fajar itu adalah seperti kebanyakan laki-laki lainnya, suka merokok, pacaran dan terkenal cukup ramah sehingga banyak bergaul dengan banyak kalangan dan golongan lengkap dengan sisi negatif dan positif dari pergaulan tersebut. Ayahnya pak edi juga sekantor sama ayah. Sedangkan ibunya mengisi kantin di kantor sehingga bunda juga kenal baik dengan keluarga mereka ketika bunda mampir ke kantor ayah. Saat kami menikah, bu edi, dan fajar datang ke acara resepsi pernikahan kita. Tetapi hidayah mendatangi pasangan ini. Konon katanya, mereka melakukan taaruf tanpa pacaran. bahwa pengakuan ibunya om fajar, justru orang tuanya yang mendorong mereka untuk melakukan tahap perkenalan dulu dan dengan mantapnya om fajar bilang "klo sudah halal kita akan memiliki banyak waktu untuk saling mengenal satu sama lain". Foto Pro wedding yang calon mertuanya inginkan pun menjadi foto after wedding oleh om fajar demi menyenangkan beliau tanpa melanggar syari. Segala bentuk sisi negatif bergaulan seperti merokok dan sejenisnya sudah menjadi masa lalunya. dan itu juga ayah rasakan beberapa tahun belakangan ini sebelum tulisan ini ayah rangkai. 

Disini ayah bukan mau menceritakan mereka atau keluarga mereka, disini ayah mau menceritakan sisi dimana suatu saat nanti, Insya Allah ketika ananda menemukan jodoh dan menikah, yakinlah bahwasanya kamu adalah cintanya ayah, dan ayah juga ingin memastikan bahwa cinta pertamamu adalah kami; ayah dan bundamu, bukan suamimu. Karena biar bagaimanapun kamu mencintainya dan dia mencintaimu, percayalah, ananda adalah buah dari cinta kami berdua, ayah dan bunda. Ayah selalu ada ketika kamu butuhkan dan tidak akan pernah mematahkan hatimu, sedangkan bunda bahkan rela mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkanmu kedunia. Semoga suatu saat nanti ketika ayah melepas kamu kepada lelaki yang beruntung itu, cinta ayah dan bunda bisa kau dapatkan dari seorang imam yang terpilih yang akan membawa keluarga ananda surga dunia hingga kita bisa bersama-sama lagi menuju surga yang sesungguhnya.   




"I Loved Her First"

Look at the two of you dancing that way
Lost in the moment and each other's face
So much in love you're alone in this place
Like there's nobody else in the world
I was enough for her not long ago
I was her number one
She told me so
And she still means the world to me
Just so you know
So be careful when you hold my girl
Time changes everything
Life must go on
And I'm not gonna stand in your way

But I loved her first and I held her first
And a place in my heart will always be hers
From the first breath she breathed
When she first smiled at me
I knew the love of a father runs deep
And I prayed that she'd find you someday
But it's still hard to give her away
I loved her first

How could that beautiful woman with you
Be the same freckle-faced kid that I knew
The one that I read all those fairy tales to?
And tucked into bed all those nights?
And I knew the first time I saw you with her
It was only a matter of time

But I loved her first and I held her first
And a place in my heart will always be hers
From the first breath she breathed
When she first smiled at me
I knew the love of a father runs deep
And I prayed that she'd find you someday
But it's still hard to give her away
I loved her first

From the first breath she breathed
When she first smiled at me
I knew the love of a father runs deep
Someday you might know what I'm going through
When a miracle smiles up at you
I loved her first