CERITA AYAH
Mungkin kamu pernah membaca tulisan ayah berjudul bawang putih dan bawang merah yang menceritakan mengenai pengasuh kamu yang ayah ibaratkan laksana dongeng bawang merah dan bawang putih. ternyata bawang putih yang selama ini ayah kira baik, lebih jahat dari pada bawang merah.
Berawal dari smsm bunda ke ayah pada 26 April 2013 jam 11.28 yang berisi mengenai perihal hilanggnya kalung bunda, berakhir dengan sebuah cerita sedih. Ayah sampai merasa bersalah karena membentak bunda atas kecurigaannya kepada ayah mengenai hilangnya kalung bunda. memang sih nga sepenuhnya salah bunda juga, karena beberapa hari sebelumnya ketika bunda mengeluh mengenai kondisi keuangan kita, ayah dengan bercanda menimpali dengan kalimat "kan bunda masih punya kalung toeh yang bisa dijual"
Dari berbagai indikasi yang ada, walaupun ayah belum punya bukti yang bisa dijadikan pegangan- melihat alibi yang ada, berindikasi kuat bahwa bawang putih yang ayah percaya ternyata tidak lebih daripada seorang musang berbulu domba. Ketika mbah dan bawang putih sedang bersandau gurau - saat itu anti indri sedang tidak ada dirumah, bawang putih menyarankan mbah untuk mandi karena kebetulan kamu sedang tidur nyenyak, disaat yang sama pula bawang putih menyelinap kedalam kamar dan terindikasi mengambil kalung emas seberat kurang lebih 5 gram yang ayah kasih kepada bunda sebagai mas kawin pernikahan kami ditambah sebuah cincin bermata mutiara hadiah dari enin kepada semua anak & mantunya telah hilang dari tempatnya.
Dari berbagai indikasi yang ada, walaupun ayah belum punya bukti yang bisa dijadikan pegangan- melihat alibi yang ada, berindikasi kuat bahwa bawang putih yang ayah percaya ternyata tidak lebih daripada seorang musang berbulu domba. Ketika mbah dan bawang putih sedang bersandau gurau - saat itu anti indri sedang tidak ada dirumah, bawang putih menyarankan mbah untuk mandi karena kebetulan kamu sedang tidur nyenyak, disaat yang sama pula bawang putih menyelinap kedalam kamar dan terindikasi mengambil kalung emas seberat kurang lebih 5 gram yang ayah kasih kepada bunda sebagai mas kawin pernikahan kami ditambah sebuah cincin bermata mutiara hadiah dari enin kepada semua anak & mantunya telah hilang dari tempatnya.
Indikasi awalnya adalah:
1. Bawang putih terobsesi sekali untuk memiliki kulkas sampai harus bersusah payah mencari utangan kesana sini (sampai berani berutang ke om bambang teman dekatnya anti Indri)
2. Bawang putih langsung mengganti nomer telp dan berencana pindah kontrakan setelah kejadian berlangsung (beberapa hari setelah bunda menanyakan perihal kehilangan tersebut kepadanya)
3. Bunda sempet menanyakan ketemen kantornya yang konon katanya bisa melihat hal-hal gaib. disana digambarkan dengan jelas bahwa ciri khas pencurinya menyerupai fisik bawang putih
4. Ketika ayah menelepon suami bawang putih untuk mengajak bertemu muka, dengan gamblang beliau mengatakan, memang ada apa mas? apa istri saya mencuri?. padahal ayah cuma mau mengajaknya bersilahturahmi saja
5. Serta membaca dari gestur dan raut muka bawang putih yang meledak-ledak dan menggiring kita semua untuk percaya bahwa saat itu sedang ada tuyul yang berkeliaran mencari mangsa didaerah kontrakannya lengkap dengan cerita mengenai korban yang berjatuhan yang ayah kira itu hanya rekayasa saja.
Dengan berat hati kemudian ayah memutuskan bahwa kita musti meng-ikhlaskan semuanya. karena Allah pasti mengganti dengan yang lebih baik, walaupun ayah harus menyakinkan semuanya bahwa itu adalah pilihan terbaik buat semua. Memang kadangkala keiklasan adalah sesuatu yang mudah untuk diucapkan dan sukar untuk dilaksanakan.
Apapun akhir ceritanya, ayah yakin, hanya itu pilihan terbaik untuk saat ini, walaupun saat ketika ayah kedapatan bertemu muka dengan tersangka, ada sedikit rasa menyesakkan didada ini. Dari semua kejadian itu, ayah hanya minta kepada-Nya semoga itu memang pilihan terbaik buat kita, selebihnya biar Allah yang tentukan endingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar