Jumat, 06 Desember 2013

CAMPAK yang tidak boleh dicampakkan sembarangan

Cerita Ayah:
Jum'at 29 Desember 2013 sekitar jam 10 pagi tiba' hanin mulai panas, dan sekitar jam 2an bunda nge-forward ayah sms dari anti indri mengenai pemberitahuan panasnya hanin. Awalnya ayah pikir cuma panas biasa walaupun belajar dari pengalaman kaka alisa yang pernah masuk ICU gara” kena demam panas tinggi, ayah nga mau menyepelekan panas hanin. Tepat jam 5 ayah matikan komputer dan ingin sesegera mungkin sampai kerumah walaupun hujan dan petir mulai terlihat menunjukkan aktifitasnya tidak menyurutkan niat ayah untuk segera mengecek kondisi hanin. 6.20 ayah sampai dan melihat hanindiva sedang dipeluk bunda dengan kompres di kening sudah membuat ayah terenyuh sedih. Ya Allah, anak yang sedang lincah belajar berjalan dengan tertatih tak kenal putus asa, anak yang selalu ceria dan sangat senang memberikan senyumannya kepada semua orang yang ditemuinya kini terlihat lemas dan tak berdaya.
Terakhir bunda ukur sudah 39 º C yah” kata bunda seakan menjawab tatapan ayah kepadanya. Ya Allah, sebegitu tingginyakah demam anakku. Walaupun dengan sekuat tenaga ayah berusaha menenangkan diri, karena ayah tau, bunda tidak boleh melihat kekhawatiran sedikitpun dari ayah – agar semuanya bisa berpikiran dengan tenang. Ayah sholat magrib dulu, bunda nyiapin keperluan dede lalu kita berangkat ke dokter. Kata ayah sambil mengusap kening hanindiva dengan lembut.
18.45 ayah sama bunda bawa hanindiva kesebuah klinik ibu dan anak disamping pom bensin kosambi. Dengan harapan ada dokter anak yang praktek saat itu, namun dugaan ayah meleset, disana hanya ada bidan dan dokter umum saja yang praktek, sedangkan dokter anaknya baru mulai praktek disana tanggal 3 desember dengan jadwal praktek setiap selasa dan kamis. Sekitar pukul 08 giliran kita dipanggil. Setelah memeriksan dan memberikan diaknosa bahwa hanin terkena virus, dan itu adalah hal yang biasa buat anak bayi terutama saat cuaca yang kurang bersahabat saat ini. Sedikit menenangkan kita semua. Pemberian obat penurun panas dan antibiotik setidaknya menjadi salah satu bentuk ikhtiar kami sebagai orang tua disamping Doa kepada Allah.
Sebenarnya ada hal yang perlu engkau ketahui nak, ayah sama bunda sudah berencana untuk mengadakan syukuran 1 tahun kelahiran hanin yang telah memberikan jutaan kebahagiaan disetiap senyum yang kamu lepaskan kepada kami semua di depok sambil bersilahturahmi kepada enin dan om sulis. Kaka alisa dan kaka rani juga sudah nga sabar ingin memberikan kado buat hanin, sayang manusia hanya bisa berencana, tuhan pula yang menentukan. Perayaan ulangtahun pertamamu justru dirayakan di rumah sakit. 
 
HERMINA Daan Mogot, 2 - 5 Desember 2013
Ayah memutuskan untuk membawa hanindiva ke RS hermina daan mogot pada minggu dini hari (sekitar pukul 11.30) ketika bunda memberitahukan kepada ayah hasil pengukuran suhu kamu yang mencapai diatas 39 º C. Dokter UGD Hermina berkesimpulan bahwa hanin terkena DBD setelah melihat hasil cek darah dan trombosit kamu yang cukup rendah untuk ukuran normal. Ya Allah, engkau lagi disayang tuhan nak, ucap ayah dalam hati. 
Hari demi hari dilalui ayah dan bunda bersama kamu dirumah sakit. Mulai dari mencari kamar buat kamu, mencari makan malam buat ayah dan bunda, ngambil air panas dikamar mandi buat ngompres panas hanin dan sebagainya. Dari kesemua cerita itu, ada 1 hal yang kamu harus ingat nak, pengorbanan ayah dan bunda tidak menuntut balasan kamu. Ayah sama Bunda cuma ingin, ketika kelak kamu dewasa, jadilah anak yang bisa menjaga kehormatan kami. Jangan kau rusak apa yang sudah kami tanamkan kepadamu sejak kecil. Jadilah anak yang Sholeha, pemimpin peremuan yang pandai dan amanah sesuai dengan arti nama yang kami berikan kepadamu.Hari kedua bercak merah pada kulit hanin mulai bermunculan atau stilah kedokterannya ruam kulit. dari situ dokter berkesimpulan, sepertinya kamu tidak sakit DBD nak, tapi sakit campak. dan untuk menyakinkan diaknosanya dokter meminta untuk cek DBD, setelah 3 kali pengambilan sample darahnya hanya untuk melihat perkembangan kenaikan drombositnya saja. Rupanya gejala DBD sama campak adalah serupa tapi tak sama. Ruam pada kulit yang membedakan keduanya. kalau DBD berupa titik kecih halus, sedangkan Campak berupa ruam besar cenderung sedikit kasar jika diraba.

4 hari kamu dirawat nak, 3 hari dikelas 3 dan 1 malam di ruang isolasi adalah pengalaman kedua hanindiva menginap dirumah sakit setelah sebelumnya di RS Kartini saat kamu lahir pada 16.11.2013. Banyak cerita yang Insya Allah ayah tulis lagi disini mengenai pengalaman bunda sama ayah mengusahakan kesembuhan hanindiva di rs hermina daan mogot semoga bisa menjadi cerita buat kamu dewasa kelak nak. Salah satunya adalah cerita ini:

 Bapak pake asuransinya apa?” Tanya bagian administrasi ketika ayah mencari kamar perawatan buat kamu, dengan sedikit tersenyum ayah menjawab “IAR
apa toeh pa?” “Insya Allah ada Rezekinya jawab ayah sambil mengangkat tangan memberikan kode jari menunjuk keatas” dan dibalas juga dengan senyum simpul frontliner hermina daan mogot yang setidaknya saat itu bisa sedikit menghibur hati ayah yang sedang gundah.
Maafkan ayah ya nak, ayah belum mampu memberikan kamu kenyamanan yang lebih layak ketika kamu sakit kemaren. Allah sudah mengatur yang terbaik buat kita.






Jumat, 15 November 2013

1 tahun pertama

Rasanya masih tergambar dengan jelas peristiwa saat dimana engkau terlahir kedunia ini dalam bayangan ayah. Detik-detik dimana tubuhmu yang berlumuran cairan ketuban dan darah dibersihkan oleh perawat RS Kartini sesaat setelah engkau dipisahkan dari ari-ari tempatmu berlindung selama kurang lebih 9 bulan oleh dr Bambang yang membantu persalinan bunda , 16 November 2012. Beberapa detik kemudian seorang bidan yang turut membantu persalinan dr Bambang memanggil ayah guna menanyakan apakah ayah ingin mengazankan kamu. Inilah saat pertama kali ayah dan kamu saling berpandangan, Isak tangis kamu bahkan langsung terhenti seketika dan menatap dalam wajah ayah untuk pertama kalinya seolah-olah ingin memperkenalkan diri kepada ayah kalau bayi yang selama ini dinantinya kini telah berada dihadapan ayah dan membuat ayah terkesima untuk beberapa saat sampai panggilan kedua menyadarkan kita berdua.
Robbi Hablii Minash Shoolihiin - Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang sholeh.  (QR. Ash Ahaffaat: 100)

Hari-hari selanjutnya adalah hari yang penuh dengan warna. Bagi sebagian orang, kehadiran seorang anak merupakan harapan terbesar mereka. Ayah punya seorang teman yang bahkan sampai harus menjalani terapi yang cukup mahal demi mewujutkan keinginan tersebut..
Ayah ingat bagaimana sedihnya bunda ketika mendapati kalau dirinya kembali mendapatkan halangan walaupun usia pernikahan kita baru seumuran jagung. Begitu pula rasa bahagianya ayah dan bunda ketika mendapatkan hasil tes kehamilan bunda ternyata positif.

Torehan warna pertama yang berhasil hanin bikin adalah saat-saat dimana pertama kali rombongan kamu sampai dirumah setelah dianggap aman oleh tim medis. Setibanya kamu dirumah, telah menunggu serangkaian prosesi adat yang coba untuk diterapkan oleh kakak kandung embah kamu; mulai dari menaruh daun pandan diatas pintu kamar, mengeprak-ngeprakkan sapu lidi beberapa kali dikasur kita yang konon katanya sebagai  pemberitahuan awal kehadiranmu dirumah kepada semuanya baik yang terlihat maupun yang tersamar, serta beberapa prosesi turunan lainnya. Sebenarnya terlintas dalam pikiran ayah untuk menyudahi semua prosesi tersebut karena menurut ayah sudah banyak yang keluar dari syar'i Islam. Tapi dengan beberapa pertimbangan, disamping tidak ingin merusak suasana bahagia yang telah terbangun, akhirnya ayah memilih untuk mengalah dengan keadaan demi sebuah tekat kuat; melindungi keluarga ayah dari api neraka. Belajar meninggalkan yang salah dan mencoba memulai semuanya sesuai dengan tuntunanNya.

Torehan warna berikutnya adalah, melihat kamu tumbuh. Awal kehadiranmu lebih banyak diisi dengan tidur, menangis, dan kembali tidur lagi. Mother training juga mulai dilaksanakan bunda kamu, mulai dari belajar menyusui, berusaha untuk menyelimuti kamu dengan kain bedong walaupun hanya bertahan beberapa menit saja. Ayah tau, kondisi saat itu adalah musim panas sehingga ayah sangat merasakan betapa tersiksanya hanin yang dibentuk sedemikian rupa seperti lemper, terbungkus rapi dan sukar untuk bergerak. 

Pelajaran training selanjutnya adalah memandikan bayi. Ya, seperti banyak ibu baru lainnya, memandikan bayi merupakan pelajaran tersulit. Disamping kondisi bayi masih dalam masa rawan, luka tali pusar juga masih basah dan harus tetap dibiarkan seperti adanya, tidak boleh basah, tidak perlu diberikan obat-obatan, sampai hanin mengalami "puput puser" suatu keadaan dimana sisa tali pusar antara perut dan ujung potongan yang menempel di ari-ari kamu putus dengan sendirinya karena kering. Pesan dari dokter, bidan dan perawat sebelum meninggalkan kantor mereka. Sebuah pesan sederhana tapi cukup sulit untuk dilakukan. Selama 1 minggu bunda belajar memandikan hanin dengan ibu sop, seorang perempuan setengah tua tetangga kita yang berprofesi sebagai tukang urut, dan kebetulan juga baru memiliki cucu. Kadang terlihat cukup ngeri juga memang, mulai dari menengkurepkan paksa kamu dikakinya, sambil menekan sana sini dalam keadaan tangan penuh busa sabun. Menyiram muka kamu yang tengah ngo-ngosan ngambil napas lalu mengangkat keluar dari bak mandi untuk menyelimuti dengan handuk lembut. Dan sepertinya beliau bisa membaca kekhawatiran kita semua dengan mengatakan bahwa apa yang kita lihat tidaklah seburuk yang kita prasangkakan. Terbukti memang, biasanya setelah prosesi memandikan selesai, kamu terlihat sangat nyaman. Bahkan ciuman kami tak bisa membangunkan kamu dari mimpi indahmu. Sekali lagi rasa syukur kami atas semua ini. Allah memang maha pengasih.
Saatnya praktek sendiri, ya- seminggu sudah mother training dijalani bunda. Kini bunda harus bisa melakukannya semuanya sendiri. Diantara rasa sakitnya yang masih terasa, bunda harus belajar beranjak dari tempat tidur, entah itu sekedar mengganti popok kamu yang basah, atau memang aktifitas pribadinya sendiri seperti ke kamar mandi, makan atau sekedar mencari hiburan di televisi sambil menantikan ayah pulang dari kantor. 

Kontrol pertama dengan diantar oleh mobil tetangga berhasil memasangkan anting di kedua telingan hanindiva sekaligus kontrol bunda. Walaupun tangisan hanin terdengar pelan sesaat prosesi pelubangan telinga berlangsung, yang menurut cerita bunda lebih disebabkan oleh rasa terusiknya kamu karena terbangun dari buaian mimpi bayi yang indah. Acara berikutnya adalah kontrol orang tua. Mungkin karena beragam aktifitas yang dilakukan bunda; 3 jahitan bekas lahiran bunda kembali terbuka. Dengan sedikit memaksa, bunda minta diantar pulang saja dengan alasan akan kembali kontrol dengan ditemani ayah.
Rupanya rasa trauma bunda terhadap jarum suntik, memaksa ayah untuk kembali membawa pulang bunda tampa ada tindakan medis yang bisa dilakukan. Walaupun saat itu, 2x cairan anestesi telah disuntikkan ke tubuh bunda. Syukur Alhamdullilah, kontrol dokter keesokan harinya yang tidak diantar ayah membuahkan hasil. Jahitan bunda berhasil disambung kembali walaupun ayah tau, bunda sangat berusaha membunuh rasa takutnya dengan sekuat tenaga.  


Tantangan pertama dimulai
Ketika tibalah saatnya bunda harus kembali mengajar, dan melanjutkan aktifitas kesehariannya. Ratmi, adalah orang yang kita percayai mengurus kamu pada saat bunda bekerja disamping anti indri dan embah tentunya. Beragam petunjuk dibuat bunda demi hanindiva tercinta. Mulai dari jadwal pemberian susu, segala hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam memperlakukan kamu, sampai pernak pernik keseharian kamu secara detail adalah hal rutin yang pasti ditanyakan bunda setiap sampai dirumah. Ayah juga mendukung dengan mensuplai bunda bacaan hasil searching dari mbah google disela-sela kesibukan ayah dikantor.
Tak terasa kini setahun sudah engkau bersama-sama dengan kami dan memberikan kebahagiaan yang tidak ternilai harganya sampai detik ini. Hanindiva Amirah Mazaya, Sebuah perpaduan nama ayah dan bunda. Iya, engkau adalah buah hati kami semua. 

Mungkin kita sering mendengar bahwa surga dibawah telapak kaki ibu, atau seorang Rosullowloh Muhammad SAW bahkan sampai menyebutkan ibumu sebanyak 3 x sebelum akhirnya menyebut ayahmu ketika ditanya seorang sahabat mengenai siapa orang yang wajib kita perlakukan dengan baik.. Tadi malam saya sempat berpikir sebegitu mulianyakah seorang wanita diperlakukan oleh agama Islam.
Banyak referensi yang pernah saya baca bahwasanya kala Islam mulai tumbuh, adalah sebuah masa dimana perempuan itu berada ditempat yang paling hina. Bahkan seorang ayah akan tega menguburkan anak perempuannya hidup-hidup demi menutup aip karena memiliki seorang anak perempuan dalam keluarganya. Sejenak aku berpaling kekiri melihat anak perempuanku yang slalu aku ciumi disetiap malam sebelum tidur, dan biasanya dengan cantiknya dia akan mengusap pipinya dengan lembut seakan-akan menjawab cinta tulusku yang slalu kucurahkan kepadanya. Sambil sejenak aku perpikih, sungguh bodoh manusia yang menyia-nyiakan hidupnya melepaskan kesempatan melihat seorang anak perempuannya tumbuh menjadi gadis manis. Bahkan hingga detik ini aku tidak pernah ragu untuk membatalkan setiap acara yang sekiranya tidak terlalu penting demi menghabiskan waktu bersama dan melihat anakku tumbuh besar. Dalam 1 minggu, aku mambagi waktu selama 5 hari untuk mencari nafkan dan merelakan waktu berharga bersama anakku, dan rasanya teramat sayang sekali apabila 2 hari waktu tersisaku dalam 1 minggunya yang seharusnya kuhabiskan bersama keluarga kecilku juga harus ku korbankan untuk hal yang kurang penting..

Seakan menjadikan penyempurna malamku sebagai seorang ayah yang bahagia melihat  anakku tertidur dengan cantiknya bersama Istriku tercinta disampingnya adalah 2 buah anugrah yang sempurna buatku. 2 wanita cantik dalam hidupku yang sangat kucintai.

Rabu, 06 November 2013

Tak selamanya bawang putih itu baik

CERITA AYAH

Mungkin kamu pernah membaca tulisan ayah berjudul bawang putih dan bawang merah yang menceritakan mengenai pengasuh kamu yang ayah ibaratkan laksana dongeng bawang merah dan bawang putih. ternyata bawang putih yang selama ini ayah kira baik, lebih jahat dari pada bawang merah. 
Berawal dari smsm bunda ke ayah pada 26 April 2013 jam 11.28 yang berisi mengenai perihal hilanggnya kalung bunda, berakhir dengan sebuah cerita sedih. Ayah sampai merasa bersalah karena membentak bunda atas kecurigaannya kepada ayah mengenai hilangnya kalung bunda. memang sih nga sepenuhnya salah bunda juga, karena beberapa hari sebelumnya ketika bunda mengeluh mengenai kondisi keuangan kita, ayah dengan bercanda menimpali dengan kalimat "kan bunda masih punya kalung toeh yang bisa dijual"

Dari berbagai indikasi yang ada, walaupun ayah belum punya bukti yang bisa dijadikan pegangan- melihat alibi yang ada, berindikasi kuat bahwa bawang putih yang ayah percaya ternyata tidak lebih daripada seorang musang berbulu domba. Ketika mbah dan bawang putih sedang bersandau gurau - saat itu anti indri sedang tidak ada dirumah, bawang putih menyarankan mbah untuk mandi karena kebetulan kamu sedang tidur nyenyak, disaat yang sama pula bawang putih menyelinap kedalam kamar dan terindikasi mengambil kalung emas seberat kurang lebih 5 gram yang ayah kasih kepada bunda sebagai mas kawin pernikahan kami ditambah sebuah cincin bermata mutiara hadiah dari enin kepada semua anak & mantunya telah hilang dari tempatnya. 

Indikasi awalnya adalah:
1. Bawang putih terobsesi sekali untuk memiliki kulkas sampai harus bersusah payah mencari utangan kesana sini (sampai berani berutang ke om bambang teman dekatnya anti Indri)
2. Bawang putih langsung mengganti nomer telp dan berencana pindah kontrakan setelah kejadian berlangsung (beberapa hari setelah bunda menanyakan perihal kehilangan tersebut kepadanya)
3. Bunda sempet menanyakan ketemen kantornya yang konon katanya bisa melihat hal-hal gaib. disana digambarkan dengan jelas bahwa ciri khas pencurinya menyerupai fisik bawang putih
4. Ketika ayah menelepon suami bawang putih untuk mengajak bertemu muka, dengan gamblang beliau mengatakan, memang ada apa mas? apa istri saya mencuri?. padahal ayah cuma mau mengajaknya bersilahturahmi saja
5. Serta membaca dari gestur dan raut muka bawang putih yang meledak-ledak dan menggiring kita semua untuk percaya bahwa saat itu sedang ada tuyul yang berkeliaran mencari mangsa didaerah kontrakannya lengkap dengan cerita mengenai korban yang berjatuhan yang ayah kira itu hanya rekayasa saja.

Dengan berat hati kemudian ayah memutuskan bahwa kita musti meng-ikhlaskan semuanya. karena Allah pasti mengganti dengan yang lebih baik, walaupun ayah harus menyakinkan semuanya bahwa itu adalah pilihan terbaik buat semua. Memang kadangkala keiklasan adalah sesuatu yang mudah untuk diucapkan dan sukar untuk dilaksanakan. 

Apapun akhir ceritanya, ayah yakin, hanya itu pilihan terbaik untuk saat ini, walaupun saat ketika ayah kedapatan bertemu muka dengan tersangka, ada sedikit rasa menyesakkan didada ini. Dari semua kejadian itu, ayah hanya minta kepada-Nya semoga itu memang pilihan terbaik buat kita, selebihnya biar Allah yang tentukan endingnya.
kreavi.com



Kamis, 30 Mei 2013

Kehadiranmu berkah dari do'a semua orang

CERITA BUNDA: Kehadiranmu berkah dari do'a semua orang
Shanaya rakeena sulin, adalah salah satu dari 36 murid bunda. Pada suatu malam menjelang tidur, bunda cerita sama ayah klo murid bunda bernama Shanaya bertanya "mengapa bunda belum hamil, sedangkan tantenya Shanaya yang baru menikah beberapa bulan lalu kini sedang mengandung. Bunda jadi sedih deh yah" kata bunda sama ayah waktu itu sambil menyeka air mata.
Memang, ayah sama bunda adalah sepasang pengantin baru, usia pernikahannya saja masih seumuran jagung, tapi kehadiran seorang anak yang lucu seperti hanin merupakan impian hampir semua keluarga yang sudah menikah. Begitu juga dengan bunda, sebagai seorang wali kelas 2 disebuah SD swasta di kelapa gading yang setiap hari selalu bergelut dengan anak-anak kecil, memimpikan memiliki anak sendiri yang pintar, dan lucu adalah sebuah impian terbesar bunda.
Sekarang Dede hanin bunda kasih tau nasihat yang ayah berikan ke bunda waktu bunda cerita sama ayah tentang Shanaya; "jika besok bunda ketemu lagi sama Shanaya, bilang sama dia, klo bunda minta tolong sama shanaya untuk mendoakan bunda supaya bisa seperti tante Shanaya yang sedang hamil." Begitu pesan ayah sebelum kita berdoa menjelang bobo. Karena kata ayah, sebuah impian dan harapan akan menjadi kenyataan apabila diiringi dengan doa dan ikhtiar. Setelah kita bentangkan sejadah kemudian kita berdoa memimta kepada Allah, niscaya Allah pasti akan menjawab doa kita. Allah tidak selalu mengabulkan setiap doa yang kita minta, tetapi Allah pasti mencukupi setiap kebutuhan kita. Begitu pesan ayah kepada bunda malam itu.
Besoknya ketika pelajaran sholat duha berjamaah, bunda sengaja ngedeketin Shanaya untuk menyampaikan pesan ayah semalam.
"Shanaya, inget nga kemaren kamu cerita klo tante kamu sedang hamil, sedangkan bu yani ko sampe sekarang belum juga hamil? " kata bunda kepada Shanaya
"Inget ko bu, emang kenapa" balas Shanaya polos.
"Sekarang bu guru minta tolong sama Shanaya untuk ngedoain bu yani supaya bisa hamil seperti tante Shanaya yaaaaa..." Kata bunda sambil memakaikan mukena Shanaya dan memulai memimpin anak-anak untuk melaksanakan sholat duha.

Dihari yang sama, ternyata ayah juga mendapat telp dari tante nunun yang tinggal di sumedang. Disamping bersilahturahmi dan menanyakan kabar ayah sama bunda, tante juga menanyakan keberadaan kamu loeh nak. Maksudnya, apakah bunda sudah hamil apa belum. Makanya dijawab sama ayah klo kita sudah berusaha dan berdoa, hasilnya tentu saja menjadi hak preogratif Tuhan. Tapi satu hal yang tak luput dari pembicaraan ayah dengan tante nunun adalah, ayah minta sama tante untuk mendoakan ayah sama bunda supaya cepet diberi momongan. Malah tante juga menawarkan akan menghubungi mamanya yang sedang melaksanakan ibadah haji untuk turut pula mendoakan keinginan ayah mendapatkan momongan. Satu hal yang perlu kamu tau nak, bahwasanya hampir semua tempat di tanah suci adalah tempat yang mustajab untuk berdoa. Sehingga kemungkinan untuk dikabulkannya doa di tempat-tempat tersebut semakin besar dibandingkan kita berdoa ditempat biasa. Tetapi sekali lagi, itu semua adalah kekuasaan Tuhan. Yang pasti, semua rencana Tuhan akan terlihat indah pada waktunya.

Maka sejak saat itu, ayah sama bunda jadi kompak loeh nak. Setiap orang yang menanyakan tentang tanda-tanda kehamilan kamu, selalu kami jawab dengan sebuah permintaan doa kepada mereka untuk kita berdua. Dan biasanya mereka akan spontan mengaminkannya.

Dan diantara banyak permintaan tersebut, ada suatu kejadian yang sampai detik ini masih selalu ayah dan bunda ingat. Ternyata 2 hari setelah bunda minta Shanaya untuk mendoakan supaya bunda hamil seperti tantenya. Sebelum baris dan pembacaan ikhrar dimulai, Shanaya menghampiri bunda sambil berlari kecil, "buyani, kemarin sehabis sholat magrib berjamaan, aku sudah berdoa sama Allah supaya bu yani bisa hamil kaya tante aku, bener loeh bu, klo nga percaya tanya saja sama mamah aku, kan mamah sama papa ikut mengaminkan juga loeh bu," kaya Shanaya sambil masuk kebarisan karena pembacaan ikhrar segera mau dimulai. Tau nga nak, sepanjang pembacaan ikhrar, tak henti-hentinya mata bunda berkaca-kaca. Kata Ayah, seandainya saja doa dan permintaan kita sampai saat ini belum juga dikabulkan oleh Allah karena dosa dan perbuatan kita dimasa lalu, mungkin dengan perantaraan doa seorang anak yang masih suci dan belum banyak berbuat dosa ini Insya Allah doa dan keingininan kita dijawab oleh Allah ya bun kata ayah sambil memeluk bunda yang tengah mengusap air mata. Ketika bunda menceritakaan kejadian diatas sama ayah malamnya sebelum kita berdua tidur.



 

Jumat, 22 Maret 2013

bawang putih dan bawang merah

Cerita ayah

Anakku tercinta, hari ini (22 Maret 2012) ayah pengen cerita mengenai 2 orang asisten rumah tangga kita untuk dijadikan pelajaran. Dan ayah sangat yakin, ada banyak cerita yang bisa kamu ambil hikmahnya.
Jauh sebelum kamu lahir, atau tepatnya beberapa minggu setelah ayah sama bunda menikah, kami berdua memutuskan untuk mempekerjakan tetangga kita untuk membantu pekerjaan rumah. Awalnyasih bunda merasa kasihan sama ayah karena harus mencuci baju sepulang kerja, padahal kalo kamu tau nak, sejak mulai masuk SMP, ayah sudah dibiasakan sama enin untuk mencuci baju sendiri walaupun pada saat itu enin masih mempekerjakan seorang asisten rumah tangga atau seorang pembantu. Sengaja enin membelikan setiap anaknya 5 buah ember sebagai tempat menyimpan cucian kotor setiap anak-anaknya. Diantara kelima anak enin, ayah dan om anto merupakan anak enin yang paling "rajin" mengoleksi pakaian kotor he..he... Klo ayah biasanya mengumpulkannya selama 1 minggu baru di hari minggu pagi semuanya dicuci, sedangkan om anto lebih sadis lagi, kadang klo baju seragam sekolahnya dah habis baru mo nyuci, tapi berhubung enin merupakan ibu yang baik sama anak bontotnya, biasanya om anto masih suka dicuciin. Menginjak lulus SMP, ayah memutuskan untuk tinggal di pondok gede sama aki toto. Disana ayah mulai rajin mencuci karena disamping harus mencuci baju sendiri, ayah juga punya kewajiban untuk mencuci baju aki toto jadi mau tidak mau setiap 2 - 3 hari ayah pasti harus mencuci baju.
Nah kembali ke awal cerita, asisten rumah tangga kita pertama, sebut saja namanya bawang merah. Seorang ibu dengan 2 orang anak yang beranjak dewasa yang keduanya terpaksa harus mengikuti neneknya tinggal di kuningan, sementara kedua orangtuanya bekerja di pinggiran Jakarta. Suaminya bawang merah kerjanya jualan mainan anak keliling kampung, sedangkan bawang merah sendiri kerjaannya nyuci gosok ke rumah orang-orang yang mempekerjakannya yang salah satunya rumah embah yantin dimana kita semua tinggal bersama secara damai ;-). Klo kamu sudah bisa baca tulisan ayah ini, Insya Allah kita sudah bisa tinggal dirumah sendiri ya nak (aamieen)


Pelajaran pertama;  Ayah tidak merokok karena ayah cinta keluarga ayah (kamu dan bunda)
Suatu hari bawang merah pernah cerita klo dagang mainan saat ini kurang bisa diharapkan karena keuntunggannya nga seberapa, dibandingkan awal pertama kali mereka merantau, ketika ayah tanya, berapa pendapatannya dari berdagang mainan rata-rata; bawang merah dengan sendu menjawab keuntungan bersihnya berkisar antara 10 sampai 30 ribu per hari.
Tau nga nak apa yang membuat ayah sama bunda jengkel mendengar kalimat selanjutnya. Dari pendapatan yang minim tersebut, sebagian besar pengeluarannya justru dipakai oleh suaminya bawang merah untuk membeli rokok. Klo sehari mendapat 30 ribu, masa dihabiskan sama suaminya mba untuk membeli rokok sepuluh ribu. Ayah sama bunda sampe nga habis pikir mendengarnya. Makanya kelak ayah wanti-wanti sama kamu, klo cari suami, kriteria berikutnya setelah sholeh dan ngerti agama, sebaiknya mau memilih yang tidak merokok seperti Ayah. Karena bagaimana dia mau menyanyangi kamu, sedangkan menyayangi dirinya sendiri aja dengan cara menjaga kesehatannya dia tidak bisa. Satu lagi pesan ayah, jangan pernah beli ager sama pedagang nakal seperti suaminya bawang merah ya nak, karena mereka memakai gula bibit untuk memberi rasa manis pada agernya. Jadi klo dede pengen agar-agar, tinggal bilang aja ya biar bunda bikinin yang sehat khusus buat dede hanindiva tercinta.

Pelajaran kedua;  Jujur kacang ijo memang terkenal enaknya
Pernah pulang dari kerjaan, ayah beli sesuatu di warung bu mala depan rumah dengan mempergunakan uang Rp. 50.000. Untuk membayarnya. Ingatan ayah sangat kuat pada saat itu karena bu mala nga punya kembalian maka terpaksa ayah ngutang dulu sedangkan uang yang 50 ribu itu ayah kantongin lagi. Entah karena jatuh ketika mengantongin kembali atau karena sebab lain, keesokan harinya uang tersebut hilang dari kantong celana. Hal itu ayah sadari ketika esok harinya ayah membuka gembok pager karena bawang merah datang untuk mencuci baju dan melihat bu mala didepan warungnya sedang merapihkan dagangannya. Spontan setelah ayah lihat celana panjang ayah dijemur sama mba, ayah minta bunda mengecek kantong celana ayah untuk membayarkan hutang ayah ke bu mala.
Kejadian berikutnya dialami oleh bunda, kembalian bunda dari tukang ojek yang dikantongi disaku celana juga hilang setelah dicuci. Mungkin waktu uang ayah yang hilang ayah masih bisa berpikiran positif dan berusaha tidak menuduh mba kita yang mengambilnya, tapi setelah mendengar cerita bunda, membuat ayah semakin waspada dan sedikit menaruh curiga. Nga lama berlalu kejadian kedua. Ada saja kejadian yang kurang mengenakkan dirumah, mulai dari kerudung bunda yang hilang setelah mba bertanya dimana dia bisa beli kerudung model bergo kaya begitu yang murah, atau jika ka heni (panggilan mba ke bunda) punya kerudung yang sudah tidak dipakai, karena dia mau mencoba memakai kerudung. Tapi untuk yang satu itu, ayah sempet bilang sama bunda, klo memang dia butuh, kita ikhlaskan saja asalkan memang benar dipake. Dan sebenarnya bunda juga punya niatan mau ngasih beberapa bergo yang sudah jarang dipakai, setelah mendengar bawang merah memiliki niat mulia untuk memakai kerudung. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.
Puncak dari semua kejadian, persis 1 minggu sebelum hanin lahir, bawang merah tiba-tiba minta cuti lama dengan alasan kesehatannya dan ingin berobat dahulu. Padahal ayah sama bunda sedang sibuk-sibuknya mempersiapan proses kelahiran kamu sehingga perlu orang untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa dikerjakan oleh ayah sama bunda. Awalnya ayah sama bunda tidak ada masalah, toeh selama ini kita juga sering memberikan kelonggaran waktu libur ketika bawang merah pulang kampung untuk menengok anak-anaknya di kuningan.
Yang menjadi permasalahannya, Kemudia beredar isu klo ternyata bawang merah menerima kerja di tempat lain untuk memasakkan makanan untuk para pekerja di salah satu rumah majikannya yang sedang direhab. Karena bawang merah sudah memegang 3 rumah, dan merasa kewalahan untuk menambah lagi 1 pekerjaan baru, maka rumah kita yang dikorbankan. Mungkin dalam pikirannya, karena ayah sama bunda baik sama dia, maka jika proyek rehab rumahnya sudah selesai, dia bisa kerja lagi dirumah kita. Dengan marah ayah minta kepada bunda untuk tidak memberikan gaji terakhirnya sebelum akhir bulan, untuk memberi pelajaran kepada dia tentang arti kata komitmen.
Allah memang sangat baik pada kita nak, dia tunjukkan satu persatu fakta tentang bawang merah kepada kita. Mulai dari cerita dia menerima kerjaan memasakkan para pekerja bangunan, cerita majikannya yang memecatnya karena ketahuan tangan mencuri, sampai rumor yang berkembang mengenai banyaknya barang rumah tangga yang pada hilang setelah bawang merah bekerja ditempat mereka. Dan anti klimak dari kesemuanya, ayah tidak perlu memecatnya karena dia sendiri yang minta cuti panjang. Setelah rentetetan kejadian tersebut, dengan bulat ayah sama bunda menolak dengan halus keinginan bawang merah untuk kembali bekerja dengan alasan kita sekarang lebih memerlukan seorang pengasuh buat anak ayah tercinta dibandingkan seorang asisten rumah tangga seperti dia pada saat bawang merah menganbil gaji terakhirnya yang cuma 10 hari kerja, Dan sepertinya bawang merah bisa memahami alasan ayah dan bunda yang tepat sekaligus tidak menyakiti perasaan bawang merah yang memang sedang membutuhkan pekerjaan untuk menggantikan pekerjaan memasakkan para pekerja bangunan yang konon katanya tidak berlangsung lama karena para pekerja lebih memilih meminta uangnya saja dibandingkan dimasakkan oleh bawang merah.
Buah manis dari cerita ini ayah tulis agar kelak hanin bisa baca tulisan ini untuk mengambil hikmah dibalik cerita ini. Tidak ada maksud sedikitpun niatan ayah untuk membuka aib bawang merah kesemua orang, tapi lebih sebagai pelajaran buat kita semua. Jika kita bersandar hanya kepada Allah, dan menjadikan Allah sebagai tempat kita berpasrah, niscaya Allah pasti akan menunjukkan yang terbaik buat kita. Persis 1 bulan umur kamu, Allah memberikan bawang putih sebagai gantinya. Dan karena saat itu bunda masih punya cuti melahirkan yang 3 bulan, maka bawang putih baru bekerja 1 minggu sebelum sisa cuti bunda habis. Dan sebagaimana cerita bawang merah dan bawang putih, bawang putih yang satu ini Insya Allah bisa dipercaya. Uang bunda yang ada dikantong yang terlupa diambil sehingga kecuci ternyata masih tersimpan dengan aman. Begitu pula perlakuan bawang putih terhadap anak ayah tercinta. Bawang putih terlihat menunjukkan sifat keibuan, serta penuh cinta dan kasih pada saat mengasuh anak ayah tercinta. Bahkan dari ceritanya sendiri, jika hari libur (sabtu atau minggu) dimana bawang putih hanya mencuci dan menggosok baju saja, ada perasaan kangen terhadap anak ayah. Dan harapan ayah sama bunda, semoga aja bawang putih anak ayah ini memang buah manis dari rencana Tuhan terhadap kita semua. Karena ayah yakin dan percaya, Allah akan membuat sesuatu terlihat indah pada waktunya. Allah tidak pernah menjanjikan langit selalu terlihat  cerah, tapi kita hampir selalu bisa melihat pelangi yang indah berwarna warni, sesaat setelah langit kembali bersahabat.