Jumat, 15 Maret 2019

Sahabat itu.....

Ada yang bilang bahwa persahabatan itu terjalin akibat adanya saling ketergantungan dan saling membutuhkan. Kalau boleh dibilang, satu tingkat diatas pertemanan mungkin ya. Mungkin banyak dari kita yang bisa berteman dengan siapa saja, tetapi tidak semua teman kita bisa menjadi seorang sahabat. karena sahabat itu....
Siapa sih yang tidak pernah punya teman. Manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia itu tidak bisa hidup tampa bersosialisasi. Secara mutlak kita tidak bisa hidup tampa bantuan orang lain. Mulai dari lahir sampai meninggal kita membutuhkan orang lain. Memang sih ada beberapa film yang mengangkat tema mengenai kehidupan seseorang dengan kesendiriannya. 

Cast away yang menceritakan seorang petugas ekspedisi yang mengalami kecelakaan pesawat dan kemudian terdampar di sebuah pulau saat ditugaskan meninjau salah satu cabang. Entah karena apa, pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan terdampar di sebuah pulau asing. Meski film cast away terlihat sederhana tapi anda akan belajar lebih banyak tentang pantang menyerah. 


Film "Nim’s Island" yang menceritakan mengenai Nim (Abigail Breslin) yang harus kehilangan ibunya saat seekor ikan paus menyeret ibu Nim ke dasar laut. Ibu Nim adalah seorang ahli biologi laut yang sedang menyelidiki kehidupan ikan paus. Jack (Gerard Butler), ayah Nim, yang merasa kehilangan kemudian mengajak Nim untuk berlayar mengelilingi dunia untuk mencari ibu Nim. Sayangnya mereka berdua malah terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni.

Kembali mengenai persahabatan. banyak sekali film, sinetron maupun novel yang juga menceritakan mengenai sebuah persahabatan. Bahkan tidak sedikit film yang menceritakan mengenai persahabatan antara manusia dengan binatang atau manusia dengan mahluk lainnya seperti alien atau hantu sekalipun. dari sana saja kita sesungguhnya sudah bisa menarik kesimpulan bahwasanya manusia itu sesungguhnya adalah mahluk sosial. 


Siapakah Sahabat?
Jika ada dua orang bersahabat karib, apakah yang terjadi di antara mereka? Apa yang menjadi ciri sebuah persahabatan, yang membedakan dengan hubungan antarmanusia pada umumnya? Perhatikan ciri-ciri sahabat berikut ini.
1.Sahabat itu saling berbagi
Disebut sahabat, karena mereka saling berbagi rasa dalam suka dan duka. Mereka saling membantu dan saling meringankan beban, karena kuatnya ikatan perasaan yang ada pada diri mereka. Saat memiliki keluangan rejeki, ingin berbagi. Saat sedang kekurangan, sahabat adalah tempat yang tepat untuk berkeluh kesah. Saat pergi rekreasi, ingin membelikan hadiah untuk sahabat. Saat sedang haji, ingat mendoakan sahabat.
Demikian pula suami istri. Semestinya mereka saling berbagi dalam suka dan duka, dalam canda dan airmata, dalam derita dan bahagia. Suami dan istri harus saling bisa berbagi dalam segala sisi, baik perasaan, materi, fasilitas, dan lain sebagainya. Suami dan istri itu tidak pelit, tidak rumit dalam berbagi, dan memudahkan semua urusan. Sampai pun dalam hal yang teknis dan praktis, bisa makan sepiring berdua, minum segelas bersama, tidur satu selimut, menggunakan sabun dan pasta gigi yang sama, dan lain sebagainya.
Jika suami istri tidak mau peduli dan saling berbagi, berarti mereka belum saling menjadi sahabat. Mereka masih mementingkan diri sendiri, masih sangat kuat keakuan dan kekamuan, belum menyatu menjadi kita.

2.Sahabat itu saling curhat
Jika ada seseorang sedang memiliki masalah, ia paling mudah curhat kepada sahabatnya. Sahabat adalah seseorang yang kita rela menceritakan semua masalah hidup kita. Sahabat adalah seseorang yang kita rela membuka semua aib kita hanya kepadanya. Berbagai macam hal tentang kesedihan dan kebahagiaan bisa disampaikan kepada sahabat dengan leluasa. Tanpa ada perasaan tidak nyaman atau sungkan, karena kuatnya ikatan diantara mereka.
Demikian pula suami istri. Semestinya mereka saling curhat, saling membuka diri, saling menyampaikan kegelisahan dan kebahagiaan, saling merenda harapan. Berbagai masalah, berbagai kesulitan, berbagai kesenangan, bisa diobrolkan dengan santai. Semua bisa diselesaikan dengan nyaman dan menyenangkan. Suami dan istri harus memiliki tradisi mengobrol dan saling bercerita, tanpa ada perasaan takut atau beban berat. Suami dan istri harus leluasa menyampaikan keluhan, perasaan, pikiran, keinginan, harapan, tanpa merasa takut atau khawatir yang berlebihan.
Jika suami dan istri tidak bisa saling curhat, atau ada suasana tidak nyaman saat curhat, menandakan mereka belum mencapai kondisi sahabat. Ketika ada masalah bukan curhat kepada pasangan, justru curhat kepada sahabat yang ada di luar rumah. Justru curhat melalui chatting dengan orang lain. Harusnya sahabat sejati yang harus dicurhati pertama kali adalah suami atau istri, bukan orang lain.
Hal ini tentu saja harus berlaku timbal balik dan berlaku secara proposional. tidak ada yang saling mendominasi. tidak selamanya seorang suami rela untuk selalu menjadi tong sampah curhatan istrinya sementara sang istri tidak bisa berlaku sebaliknya. Karena pada dasarnya, dalam berbagai penelitian; tingkat kepandaian wanita dalam bertutur kata jauh melebihi kaum lelaki. 

3.Sahabat itu senang dan betah menemani
Dua orang atau lebih yang bersahabat, mereka saling senang untuk menemani kegiatan yang lain. Kadang hanya sekedar menemani makan siang atau makan malam, kadang hanya menemani jalan-jalan, atau menemani belanja, atau menemani olah raga. Jika tidak menjadi sahabat, menemani adalah aktivitas yang tidak menyenangkan dan membosankan. Namun karena saling bersahabat, maka menemani adalah kegiatan yang membahagiakan untuk semua.
Demikian pula suami istri. Semestinya mereka bisa saling menemani. Suami senang menemani kegiatan istri, sebagaimana istri senang menemani kegiatan suami. Walaupun kegiatan itu tampak tidak penting, atau kegiatan rutin, namun mereka saling menikmati. Suami tidak tersinggung saat diminta mengantar istri belanja, karena merasa diperlakukan seperti sopir atau suruhan. Justru suami merasa senang menemani istri mengerjakan kegiatannya. Jika lebih senang sendiri-sendiri, mereka bukanlah sahabat.
Bahkan ketika sekedar duduk-duduk saja di teras belakang rumah, tanpa kata-kata, tanpa ada cerita. Kebersamaan mereka bukan hanya karena ada yang perlu diomongkan atau dicurhatkan. Kebersamaan mereka ada dalam segala suasana, sehat maupun sakit, suka maupun duka, dalam gerak maupun diam. Karena ada masa dimana suami istri sudah kehabisan cerita, kehabisan kata-kata, yaitu saat tua renta. Mereka tidak perlu lagi bercerita seperti anak muda, namun tetap bisa meikmati kebersamaan walau dalam diam.
Jika suami dan istri tidak betah menemani, bahkan lebih senang jika sendiri, artinya belum menjadi sahabat bagi pasangan. Apalagi jika merasa tersiksa saat bersama pasangan, ini sangat jauh dari makna sahabat.

4.Sahabat itu tidak banyak bertanya
Sahabat itu tidak banyak bertanya. Jika ada dua orang yang bersahabat karib, mereka akan sangat mudah untuk saling mengerti kesenangan ataupun ketidaksenangan tanpa banyak tanya. Jika salah satu dari mereka mengajak pergi, maka sahabat tidak perlu banyak bertanya. Tidak perlu ribut mendefinisikan tujuan pergi, karena sudah saling mengerti tempat favorit, menu favorit, lagu favorit, dan lain sebagainya.
Suami dan istri semestinya tidak perlu banyak bertanya. Jika mereka berdua sudah menjadi sahabat setia satu dengan yang lain, maka setiap ajakan suami akan mudah direspon istri dan setiap ajakan istri akan mudah direspon suami tanpa banyak bertanya lagi. “Ayuk kita pergi jalan-jalan yuk”, ajak sang istri. Dengan cepat sanag suami menyahut, “Ayuk....” tanpa harus banyak bertanya atau meributkan soal kemana atau untuk apa. Hal itu karena mereka sudah saling mengerti akan pergi kemana, atau jalan-jalan kemana, atau bahkan tidak kemana-manam karena hanya ingin menikmati suasana.
Jika suami dan istri masih sangat banyak yang dipertanyakan, segala sesuatu harus melalui keributan, semua keputusan diambil dengan suasana yang sangat alot dan menegangkan, menandakan mereka belum saling menjadi sahabat satu dengan yang lain. Sekedar memutuskan kegiatan saat libur akhir pekan, harus melalui perdebatan panjang, harus melalui pertengkaran yang melelahkan, ini menandakan belum menemukan format persahabatan yang pas. Disinilah peran utama seorang wanita. Dia harus bisa menurunkan egonya dan membiarkan suami mengambil alih keputusan dan menerimanya dengan lapang dada ketika keputusan tersebut ternyata tidak sesuai dengan harapan. Tanggalkan status dan gelar anda, buang jauh ego dan pemahaman dan jiwa kemandirian anda. Karena sesungguhnya, Imam yang anda pilih sudah mengambil keputusan, anda sebagai makmum hanya tinggal mengikuti saja benar atau tidak, suka atau tidak, enak atau tidak, hargai keputusannya dan jalani dengan ikhlas.

5.Sahabat itu saling percaya
Sahabat itu saling percaya satu dengan yang lain. Mereka memberikan kepercayaan yang sangat tinggi seakan tanpa garansi. Saat seseoramg melakukan suatu tindakan, sebagai sahabat akan lebih cepat percaya bahwa tindakan itu tidak membahayakannya. Semua cerita dan omongan akan mudah dipercaya. Semua barang terasa aman jika dititip kepada sahabat dibanding dititip kepada yang lainnya. Semua janji akan dipercaya kebenarannya, bahkan ketika janji itu tidak ditepati akan mudah untuk dimaklumi.
Suami istri semestinya menjadi sahabat yang saling percaya satu dengan lainnya. Mereka tidak mudah cemburu buta, karena percaya informasi dari pihak ketiga. Mereka lebih percaya kepada pasangannya daripada omongan orang lain. Mereka lebih percaya kepada pasangannya daripada isu yang berdar di sosial media. Suami akan mudah mempercayai istri dalam urusan keuangan dan manajemen rumah tangga. Istri akan mudah mempercayai suami dalam urusan keuangan dan pekejaan. Saat merasa ada yang perlu diklarifikasi, mereka akan cepat percaya kepada keterangan pasangannya.
Jika suami istri tidak bisa saling percaya, bawaannya hanya curiga, lebih percaya orang lain daripada pasangannya, menandakan mereka belum menjadi sahabat setia. Suami selalu mencurigai istri, dan istri selalu mencemburui suami. Ada ustri yang menyewa detektif untuk mengutit kegiatan suami. Ada suami yang memasang kamera tersembunyi dan alat perekam untuk mengetahui kegiatan istri. Mereka tidak bisa saling percaya, sehingga selalu curiga dan mudah timbul prasangka.

6.Sahabat itu betah ngobrol berlama-lama
Salah satu ciri sahabat adalah betah mengobrol berlama-lama, untuk tema dan urusan apa saja. Mereka bisa menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk mengobrol. Pada saat-saat senggang mereka menyempatkan waktu untuk bertemu dan mengobrol. Bahkan jika tidak sempat bertemu mereka bisa berbicara lewat telepon berlma-lama. Ada rasa rindu apabila lama tidak mendengar suaranya, ada rasa kangen untuk mendengar suara tertawanya, atau candanya yang kadang kelewatan. Tapi justru itu menyenangkan dan membentuk kenangan.
Suami dan istri seharusnya menjadi sahabat yang betah mengobrol berlama-lama, tanpa peduli tema. Mereka tidak lagi meributkan akan berbicara tentang tema apa, karena tema yang paling penting adalah : mengobrol berdua. Suami dan istri merasakan keasyikan untuk selalu menghabiskan waktu berbicara, mengobrol, bercerita, bercanda, bersendau gurau dalam suasana yang ceria. Ada kerinduan mendengar suara tawanya, ingin selalu menghabiskan waktu berdua dalam obrolan mesra. Itulah persahabatan hakiki antara suami dan istri.
Jika suami istri masih ribut soal tema pembicaraan, jika mereka belum bisa betah mengobrol berlama-lama, jika mereka saling menyimpan perasaan saat berdua, menandakan belum menjadi sahabat setia. Mungkin saja sang istri yang banyak bicara dan cerita, sementara suaminya diam saja. Namun diamnya sang suami ini menkmati, bukan diam dalam kebencian. Walau hanya diam, namun sang suami betah mendengar obrolan istri. Sesekali waktu ia menyela, bertanya, atau hanya senyum senyum saja dan tertawa.

7.Sahabat itu saling mengerti
Bukanlah sahabat jika tidak saling mengerti dan memahami. Ciri persahabatan adalah adanya pengenalan yang mendalam antara satu dengan yang lainnya. Mereka bahkan memiliki uniform, memiliki istilah-istilah khas yang tidak dimengerti oleh orang yang berada di luar lingkaran persahabatan. Sebuah kalimat yang tidak dipahami orang lain, mudah dipahami oleh sahabat. Komunikasi yang bagi orang lain tidak bisa dimengerti, akan mudah dipahami oleh sahabat. Itu karena kedalaman pengenalan di antara mereka.
Suami istri adalah pasangan yang seharusnya paling mengerti, paling memahami satu dengan yang lain. Maka tangis, makna tawa, makna anggukan kepala, makna tatapan mata, maka lambaian tangan, makna kerdipan, makna senyum, makna gerakan jari, bahkan rona wajah pasangan. Suami dan istri saling mengerti apa yang menyenangkan pasangan dan apa yang membuatnya benci. Apa yang menenteramkan pasangan dan apa yang menggelisahkannya.  Suami dan istri saling mengerti tentang hal yang membuat marah dan murka pasangan.
Jika suami dan istri sulit mengerti keinginan pasangan, sulit memahami bahasa pasangan, artinya mereka belum saling menjadi sahabat. Suami dan istri mestinya berada dalam pengertian dan pemahaman yang sangat mendalam, karena interaksi yang sangat intim setiap harinya. Jika suami dan istri tidak saling mengerti, selalu salah komunikasi, mudah tersinggung oleh kalimat pasangan, ini menandakan belum adanya persahabatan di antara mereka berdua.

8.Sahabat itu ada ketika anda memerlukannya
Sahabat itu menjadi istimewa, karena selalu ada saat kita memerlukannya. Ia hadir untuk menghibur di saat kita sedih, hadir untuk memotivasi saat kita terpuruk, hadir untuk membimbing saat kita terjatuh. Sahabat merelakan waktu, tenaga, pikiran dan harta untuk membantu keperluan kita. Ini yang membuat persahabatan tidak mudah rusak dan hilang, bisa menjadi sahabat sehidup semati, karena sifatnya yang sangat peduli.
Demikianlah suami dan istri, semestinya mereka saling peduli dengan kondisi pasangannya. Saat istri memerlukan kehadiran suami, maka suami selalu ada di dekatnya. Saat suami memerlukan kehadiran istri, maka istri selalu ada di sampngnya. Dengan demikian, suami benar-benar merasakan kehadiran istri, dan istri benar-benar merasakan kehadiran suami. Mereka berdua saling menikmati kebersamaan yang melegakan dan membahagiakan. Ada perasaan terjaga, terlindungi, terawat dan terpuaskan kebutuhannya