Senin, 24 Desember 2018

Kami antar bunda hari ini

Jakarta, 24 Desember 2015 dalam rangka 50 tahun tempat kerja ayah - Ambadar disyukuri dengan memberangkatkan seluruh karyawannya beribadah umroh ketanah suci. 
Dan dalam rangkaian ibadah tersebut, terbesit keinginan Ayah untuk kembali ketempat ini melakukan ibadah bersama-sama dengan bunda dan ananda Hanin. ternyata Allah berkehendak lain. Hari ini, 24 Desember 2018 persis 3 tahun yang lalu ayah berangkat umroh, kita hanya bisa menghantarkan bunda sampai ke Lounge umrah bandara soekarno hatta  saja dan melepas bunda pergi sendiri kesana. 

Walau cuma sendiri, setidaknya Allah sudah menjawab doa ayah. Pesan ayah buat bunda semalam, tolong jika telah sampai disana, doakan kita bisa kembali kesana bersama-sama dengan embah yang sehat dan ananda Hanin beserta adikmu kelak dengan tangan ini yang menuntun kalian bertawaf dan sai.
Semoga Allah melindungi syafar bunda saat ini dan kembali pulang beserta amalan ibadah yang Allah terima.
Aamiin Yaa Mujibas Saailiin ("Kabulkanlah doa kami, wahai Dzat (Allah SWT) Yang Maha Mengabulkan)

Siang itu selepas ita mengantar bunda, diiringi dengan tangisan ananda kita pun pergi kerumah bude yuni untuk bertemu dengan Enin dan kaka Rani. Insya Allah selama bunda pergi, kita akan menginap disana karena 2 hari sebelum bunda pergi, Allah mentakdirkan embah untuk ikut sama Anti Indri ke rumahya. Setelah pilihan untuk membiarkan Anti Indri tidur dikamar kita dan menyuruh ayah untuk tinggal di depok atau tidur di ruang tamu ayah tolak mentah-mentah. Ya Allah, sebegitu kecilkah nilai ayah dimata mereka. sampai-sampai pilihan itu kembali dilontarkan oleh embah lili sehari sebelum bunda berangkat dengan alasan demi kebaikan bersama. Jika hanya mengurus ananda, ayah rasa ayah masih sanggup bahkan tanpa unti indri sekalipun. jangankan mengurus ananda, mengurus 2 anaknya saja harus dibantu dengan embah. sementara ayah saja nga tega ngeliat embah tidur di ruang tamu sementara anti tidur dikamar embah dengan anaknya. Dan jika anaknya nangis, terpaksalah embah yang repot mengasuh sampai tenang sementara ibunya kembali tidur. Ya Allah, satu hal pesan ayah buat kamu nak, kelak jika INsya Allah engkau telah menjadi seorang ibu, rawatlah anakmu dengan penuh cinta kasih. jangan seperti kami yang menyerahkan sebagaian pengasuhan ananda kepada pengasuh dan embah karena kami berdua memilih bekerja.