Anakku tercinta, ayah baru saja membaca sebuah tulisan yang sarat dengan makna indah. semoga kelak ketika engkau membacanya. kami orangtuamu sudah berhasil mendidikmu dengan sebaik mungkin menjadi seseorang yang sangat berharga ......
Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.
Malaikat menjawab dan takjub, “Hanya dengan dua tangan? apakah mungkin!"
Tuhan menjawab, “Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya;
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.
Malaikat menjawab dan takjub, “Hanya dengan dua tangan? apakah mungkin!"
Tuhan menjawab, “Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya;
“Tuhan,
kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak
beban baginya?”
Tuhan menjawab, “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata.”
“Untuk apa?“, tanya malaikat.
Tuhan menjawab, “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata.”
“Untuk apa?“, tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan, “Air mata adalah salah satu
cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian,
penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan
mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita.
Dia dapat mengatasi beban lebih hebat dari laki-laki, dia mampu
menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat
hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu,
bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang
dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat
melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya
tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia
begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu
mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat
menyembuhkan luka.”
“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia.....”
“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia.....”