Rabu, 16 Maret 2016

Anakku Menuntutku Lebih

Pagi ini, 16 Maret 2016 ada sedikit perbedaan dengan rabu pagi lainnya. Ananda Hanindiva sudah terbangun ketika kami tengah bersiap berangkat kerja. Tuntutannya untuk ikut bunda kerja mungkin ini sudah ke yang sekian kalinya. tapi kali ini ada yang sedikit berbeda.biasanya kalau diberi sedikit pengertian, ananda sudah bisa diredam keinginannya. tapi kali ini justru pengertian yang bunda lontarkan justru dibalas dengan rengekan berikutnya...... 
 Anak bunda, Hanindiva Amirah Mazaya mulai menuntut lebih. Menuntut bundanya untuk lebih banyak dirumah dan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Membacakan cerita fabel tentang kura-kura yang ditipu sama monyet yang ada di handphone ayah. Atau menemani bermain masak-masakan dan membuat kue dengan fledo yang bunda bawa sepulang dari mengajar tempo hari. Mungkin bagi ayah, perasaan ini sudah berlangsung lama, cuma seperti biasanya, bunda suka rada-rada kurang sensitif. Padahal telah lama bunda mendengar teriakan Ananda Hanindiva mengenai bagaimananya ananda selalu meminta hanya bunda yang mengantarkan ke kamar mandi sementara ada embah dan mba winda disisi lainnya. atau selalu menanyakan kapan bunda libur dan kalimat "emang besok bunda kerja".

Meminta oleh-oleh sebagai konpensasi bundanya bekerja adalah salah satu tanda lagi dari beberapa tanda yang sudah bisa dibaca oleh ayah. Tanda lainnya adalah, berusaha bangun lebih pagi sebelum bunda berangkat untuk sekedar ngobrol dan ikut keliling sebentar naik motor sebelum ayah bundanya berangkat kerja dan tidur lebih malam untuk sekedar minta dibacain cerita atau modus ambil air minum sehingga bisa ikut keluar kamar.  

Ketika seorang wanita bekerja sementara disisi lainnya dia juga harus menjadi seorang ibu bagi anaknya adalah sebuah dilema yang dialami oleh hampir semua wanita karier. Ajaran islam dengan tegas memberikan porsi yang berimbang, seorang ayah bertugas mencari nafkah, sementara seorang bunda adalah guru pertama dan utama seorang anak. Ketika sebuah porsi mulai mengalami pergeseran, dimana pendidikan seorang perempuan semakin baik, dan terbukanya posisi pekerjaan yang menuntut profesionalitasnya seorang perempuan mulai terbuka atas nama emansipasi wanita, disitulah nilai-nilai luhur mulai tergerus. 

Nak, bukannya bunda nga mau jadi ibu rumah tangga. siapa sih yang tidak suka menemani anaknya yang pintar dan lucu bermain. Melihatmu tumbuh besar menjadi seorang wanita seutuhnya. mendidik dengan penuh cinta kasih selayaknya seorang bunda yang seutuhnya, sebagaimana bunda dulu di didik dengan penuh cinta kasih oleh embah dulu.
Mungkin jika hutang DP rumah sudah lunas, atau Bunda sudah terbebas dari ikatan dinas 5 tahun mengajar, hal ini batu bisa diwacanakan kembali. Yang jelas, bunda pernah berkeinginan untuk berhenti ketika anak bunda sudah dua. Bunda inginnnnn banget anak bunda nanti dipegang langsung oleh bunda. Setidaknya sampe kalian mulai bisa sedikit mandiri, sudah bisa makan dan buang air sendiri dan sudah mulai memiliki kesibukan masing-masing dengan tugas sekolah dan pekerjaan rumah. dan ketika saat itu tiba, mungkin bunda sudah bisa mencari kesibukan juga disela-sela waktu senggang bunda menunggu kalian pulang dari sekolah.   

Mungkin bagi ananda, niat bunda ini hanya berupa wacana. tapi kalau kelak ananda sudah dewasa dan melihat video ini, kamu pasti memahami niat bunda. Bunda ingin menjadi pendidika kamu seutuhnya, tempat kamu bertanya, tempat kamu berbagi kisah dan tempat kamu merasa memiliki seorang bunda yang seutuhnya.

https://www.youtube.com/watch?v=z1Zturue5NA