16 November 2014 adalah tepat 2 tahun usia ananda Hanindiva Amirah Mazaya. Sebuah masa dimana anak manusia sedang dalam puncak masa kuluguannya. Mulai dari cara berbicara, cara berjalan, sampai tingkah pola ananda tidak lain adalah sebuah keajaiban yang menakjubkan. Kenapa ayah bilang demikian, karena jika ayah flashback beberapa bulan yang lalu, ananda Hanin hanyalah seorang bayi mungil yang lucu yang bisanya hanya menangis dan menangis. Kini karakter kamu sudah mulai terlihat. Ekspresi wajah saat berbicara lengkap dengan gerakan tangan ke pipi lawan bicara kamu supaya tatapan mereka hanya tertuju kepada kamu ketika kamu sedang berbicara. Atau gaya berjalannya yang kadang sengaja dibuat jinjit atau justru merangkak diatas ubin demi menjadikan dirimu sebagai pusat perhatian.
Pola tingkah laku inilah yang membuat ayah dan bunda seakan tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah atas segala kebisaanmu hingga detik ini. Mungkin masa-masa saat inilah akan menjadi sebuah masa dimana para orangtua seakan rindu akan pengulangan kembali kemasa ini ketika mereka beranjak tua nanti. Saat-saat dimana kesepian mulai merasuki keseharian mereka. Kalau boleh mencomot bahasa enin, sehari aja nga ada Hanin di rumah, ada sebuah bintang yang hilang. Iya, kamu sekarang sudah menjadi bintang dirumah kita. Sebuah bintang ajaib yang selalu membawa keceriaan.
2 tahun ini adalah masa dimana kamu sudah mulai bisa diajak berdialog. Sudah mulai bisa menunjukkan keegoannya ketika tayangan TV tidak menayangkan acara kartun kegemaran-mu, Sudah mulai bisa diajari mengenal angka dan warna karena diusia ini pula angka 1 sampai 10 dan 3 warna pokok (merah, kuning, hijau) dan beberapa warna turunan seperti ping atau merah muda dan unggu juga sudah bisa kamu bedakan dengan baik. Kalau kata uti, jelas aja, wong anaknya bu guru he..he..
Diusia ini pula ananda Hanin sudah mulai bisa di tatur klo meminjam istilah bunda. Ayah sangat hapal ekspresi muka kamu ketika menahan pipis atau buang air besar. Sebuah ekspresi mimik serius sekaligus lucu yang slalu membuat ayah tersenyum bahagia.
Klo melihat perkembangan anak secara umum, tidak banyak anak-anak seusia kamu yang sudah bisa melakukan pencapaian sebagaimana kamu alami diatas.
Memang, bagi sebagian besar orang tua, membicarakan tingkah pola anak adalah sebuah bahasan yang tidak pernah ada habisnya. Membandingkan kebisaan kamu dengan kebisaan anak-anak teman ayah dan bunda yang sebaya dengan kamu, ayah berani menjamin klo ananda Hanin lebih superior dari mereka. Walaupun ada beberapa sisi yang mereka juga memiliki keunggulan dibandingkan Hanin. Bunda pernah beberapa kali ngomong sama ayah klo teman-teman bunda jika sudah membicarakan kebisaannya anak mereka dirumah, hampir sebagian besar selalu mendominasi pembicaraan, bahkan ada beberapa yang tidak memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk juga membicarakan kebisaan anaknya. Mungkin dia pikir hanya anaknya saja yang bisa memiliki kepandaian seperti itu.
Ayah jamin, Jika suatu hari nanti engkau memiliki anak dan ayah masih hidup sehat, pasti akan ada banyak percakapan yang bisa kita lakukan bersama. Sebuah percakapan antara orang tuanya orang tua dengan orang tua baru seperti kamu. Dan ketika hari itu tiba, satu hal yang kamu harus tau, menjadi seorang ayah dari putri bernama Hanin adalah anugrah terbesar yang tuhan berikan kepada ayah. Dan ketika masa itu juga sampai kepadamu, ayah cuma bisa berucap, banyak-banyaklah bersyukur kepada-Nya atas apa yang kamu alami sebagaimana apa yang ayah dan bunda alami ketika tulisan ini ayah buat. Dan Insya Allah, ayah akan selalu punya waktu untuk mendengarkan setiap curahan kebahagiaan seorang ibu bernama Hanin. Ayah akan meluangkan semua waktu ayah untuk sekedar menatap wajah kamu yang berseri-seri menceritakan cucu ayah sebagaimana teman kolega ayah dan bunda saat ini. Dan ayah hanya bisa mengucapkan beribu maaf jika waktu yang dinantikan itu tidak pernah terjadi karena ayah sudah menghadap Allah terlebih dahulu, sesungguhnya jika kamu membaca tulisan ini lalu ananda menatap keatas sejenak, kamu bisa membayangkan seorang putri cantik sedang bersandar dibahu ayahnya sambil mengendong anaknya yang lucu. Maka saat itu juga, kamu bisa pastikan klo saat itu, ayah pasti sedang tersenyum bahagia di alam sana.
Anakku tercinta dan slalu ayah cintai, jadilah orangtua yang paripurna. Seandainya memungkinkan, rawatlah anakmu dengan tanganmu sendiri. Karena tiada sesuatu yang lebih murni dan tulus didunia ini selain cinta dan sayangnya seorang tua terhadap anak kandungnya sendiri. Karena penyesalan ayah saat ini adalah, ayah sudah banyak melewatkan banyak waktu terbuang tampa dirimu disisi ayah.
Dari orang tua yang slalu mencintaimu
Ayah soe, 07.01.2015 - 17.20 wib
Pola tingkah laku inilah yang membuat ayah dan bunda seakan tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah atas segala kebisaanmu hingga detik ini. Mungkin masa-masa saat inilah akan menjadi sebuah masa dimana para orangtua seakan rindu akan pengulangan kembali kemasa ini ketika mereka beranjak tua nanti. Saat-saat dimana kesepian mulai merasuki keseharian mereka. Kalau boleh mencomot bahasa enin, sehari aja nga ada Hanin di rumah, ada sebuah bintang yang hilang. Iya, kamu sekarang sudah menjadi bintang dirumah kita. Sebuah bintang ajaib yang selalu membawa keceriaan.
2 tahun ini adalah masa dimana kamu sudah mulai bisa diajak berdialog. Sudah mulai bisa menunjukkan keegoannya ketika tayangan TV tidak menayangkan acara kartun kegemaran-mu, Sudah mulai bisa diajari mengenal angka dan warna karena diusia ini pula angka 1 sampai 10 dan 3 warna pokok (merah, kuning, hijau) dan beberapa warna turunan seperti ping atau merah muda dan unggu juga sudah bisa kamu bedakan dengan baik. Kalau kata uti, jelas aja, wong anaknya bu guru he..he..
Diusia ini pula ananda Hanin sudah mulai bisa di tatur klo meminjam istilah bunda. Ayah sangat hapal ekspresi muka kamu ketika menahan pipis atau buang air besar. Sebuah ekspresi mimik serius sekaligus lucu yang slalu membuat ayah tersenyum bahagia.
Klo melihat perkembangan anak secara umum, tidak banyak anak-anak seusia kamu yang sudah bisa melakukan pencapaian sebagaimana kamu alami diatas.
Memang, bagi sebagian besar orang tua, membicarakan tingkah pola anak adalah sebuah bahasan yang tidak pernah ada habisnya. Membandingkan kebisaan kamu dengan kebisaan anak-anak teman ayah dan bunda yang sebaya dengan kamu, ayah berani menjamin klo ananda Hanin lebih superior dari mereka. Walaupun ada beberapa sisi yang mereka juga memiliki keunggulan dibandingkan Hanin. Bunda pernah beberapa kali ngomong sama ayah klo teman-teman bunda jika sudah membicarakan kebisaannya anak mereka dirumah, hampir sebagian besar selalu mendominasi pembicaraan, bahkan ada beberapa yang tidak memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk juga membicarakan kebisaan anaknya. Mungkin dia pikir hanya anaknya saja yang bisa memiliki kepandaian seperti itu.
Ayah jamin, Jika suatu hari nanti engkau memiliki anak dan ayah masih hidup sehat, pasti akan ada banyak percakapan yang bisa kita lakukan bersama. Sebuah percakapan antara orang tuanya orang tua dengan orang tua baru seperti kamu. Dan ketika hari itu tiba, satu hal yang kamu harus tau, menjadi seorang ayah dari putri bernama Hanin adalah anugrah terbesar yang tuhan berikan kepada ayah. Dan ketika masa itu juga sampai kepadamu, ayah cuma bisa berucap, banyak-banyaklah bersyukur kepada-Nya atas apa yang kamu alami sebagaimana apa yang ayah dan bunda alami ketika tulisan ini ayah buat. Dan Insya Allah, ayah akan selalu punya waktu untuk mendengarkan setiap curahan kebahagiaan seorang ibu bernama Hanin. Ayah akan meluangkan semua waktu ayah untuk sekedar menatap wajah kamu yang berseri-seri menceritakan cucu ayah sebagaimana teman kolega ayah dan bunda saat ini. Dan ayah hanya bisa mengucapkan beribu maaf jika waktu yang dinantikan itu tidak pernah terjadi karena ayah sudah menghadap Allah terlebih dahulu, sesungguhnya jika kamu membaca tulisan ini lalu ananda menatap keatas sejenak, kamu bisa membayangkan seorang putri cantik sedang bersandar dibahu ayahnya sambil mengendong anaknya yang lucu. Maka saat itu juga, kamu bisa pastikan klo saat itu, ayah pasti sedang tersenyum bahagia di alam sana.
Anakku tercinta dan slalu ayah cintai, jadilah orangtua yang paripurna. Seandainya memungkinkan, rawatlah anakmu dengan tanganmu sendiri. Karena tiada sesuatu yang lebih murni dan tulus didunia ini selain cinta dan sayangnya seorang tua terhadap anak kandungnya sendiri. Karena penyesalan ayah saat ini adalah, ayah sudah banyak melewatkan banyak waktu terbuang tampa dirimu disisi ayah.
Dari orang tua yang slalu mencintaimu
Ayah soe, 07.01.2015 - 17.20 wib