Assalamualaikum smuanya..
Alhamdulillah aku sudah lahir dengan selamat hari Jumat, 16 November 2012, jam 14.00 di RSB Kartini Cileduk. Perkenalkan, namaku Hanindiva Amirah Mazaya, putri pertama dari ayah Harri dan bunda Henny. Sebenarnya ayah bundaku pengen banget aku lahir di bidan Aini deket rumah (sekitar 4 KM dari rumah) maka dari itu, pas bunda mulai mules-mules pada hari rabu pagi, (14 Nov 2012) dengan semangat ayah nganterin bunda yang mulai mules-mules dari semalem ke klinik bidan Aini. tapi berhubung aku masih betah di dalam perut bunda, terpaksa ayah sama bunda pulang lagi setelah menginap semalaman. Karena menurut bidan ela sama bidan Aini aku masih belum ngajakin bunda istilah mereka untuk proses persalinan. Tapi berhubung ayah sama bunda nga pengen terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka ayah minta sama bidan Aini untuk nginep disana. Untung aja hari kamis, 15 Nov 2012 tanggal merah karena tahun baru Islam 1434 H. Jadi ayah nga perlu bolos kerja.
Oiya, pas bunda sama ayah datang ke klinik bidan Aini hari rabu pagi, kata ayahku disana sedang ramai-ramainya loeh. karena sudah ada 3 kaka yang baru saja lahiran. Sehingga ayah sama bunda bersemangat sekali menantikan kelahiran aku. Walaupun pada kenyataannya, sampai mereka semua pada pulang kerumah masing-masing, aku belum juga terlahir, toeh ayah tetap optimis memberikan bunda semangat untuk bisa menjalanin proses kelahiranku dengan baik.
Yang membuat bundaku sedih saat mereka pada pulang, kliniknya jadi terasa sepi. Nga ada lagi orang tua yang menantikan cucunya lahir atau ibu-ibu yang belajar menyusui anaknya. Makanya kata ayahku keesokan harinya bunda sama ayah pamitan pulang setelah berkonsultasi lagi sama bidan Aini dan dilakukan pemeriksaan dalam untuk melihat seberapa besar proses pembukaannya bertambah ....
Eng Ing Eng....., persis jam 12an malam setelah pulang kerumah, bunda mulai mules-mules lagi loeh. Kali ini interval kontraksinya mulai sering (setiap 10 - 15 menit) makanya bunda maksa ayah untuk pergi lagi ke klinik bidan Aini secepatnya. Setelah sampai dan diperiksa bidan Ela, ternyata bunda dah pembukaan 4, makanya bunda langsung dibawa keruang bersalin ditemani sama ayah yang setia menemani bunda untuk memberikan suport ketika bunda sedang mules. Doakan ya teman-teman, semoga kelak hanin punya suami yang perhatian kaya ayah Harri ya (amien)
Setelah lama ditunggu hingga menjelang pukul 11 siang, ternyataan pembukaan serviks bunda berhenti di angka 7 cm aja. dah berbagai posisi melahirkan coba bunda lakuin dibimbing dengan bidan yulis sama bidan ela dan bantuan bibi nga juga membuat aku terlahir (abis aku masih betah sih he..he..) terpaksa bidan aini merujuk aku ke RSB Kartini.
Persis setelah orang pada pulang jumatan, ayah sama bunda diantar bidan Yulis ke rumah sakit bersalin Kartini dengan menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Disana aku coba kembali diusahakan untuk dilahirkan lewat cara normal dibimbing sama bidan Desi yang baik hati. Tapi berhubung tenaga bunda sudah terkuras habis selama 3 hari 3 malam menahan mules, maka diambil keputusan untuk dilakukan persalinan dengan bantuan tindakan medis setelah proses persiapan sekitar 30 menit. dokter Bambang Fajar N, Sp.Og mulai menjalankan prosedur operasi persalinan Ekstraksi vakum, yaitu sebuah operasi persalinan lewat jalur normal (vaginal) dengan dibantu alat penghisap yang dimasukkan ke serviks bunda untuk menarik kepala aku keluar. Alhamdullilah menurut cerita ayah, jam yang ada diatas kepala bunda persis menunjukkan pukul 14.00 ketika dokter Bambang berhasil menggendong aku keluar dari perut bunda.
Prosedur selanjutnya setelah memandikan Hanin, ayah dipanggil sama suster ke ujung ruang persalinan untuk meng-azankan Hanin. kata ayah aku diem aja loeh waktu ayah mulai mengumandangkan azan dikuping kanan dan iqomah dikuping kiri. Setelah selesai mereka harus membawa hanin keruang bayi untuk menjalani masa isolasi selama 24 jam karena menurut orang-orang pintar disana, aku nga boleh digendong dulu dan harus masuk ruang isolasi karena aku dilahirkan melalui proses Ekstraksi vakum. Sampai-sampai bunda nga bisa melakukan Pemberian ASI Awal/Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kata ayah, IMD itu sangat penting pada 3 menit diawal kelahiran aku.
"Bayi normal disusui segera setelah lahir. Lamanya disusui hanya untuk satu atau dua menit pada setiap payudara ibu. Dengan adanya reflex sucking (mengisap) pada bayi menyebabkan terjadi perangsangan terhadap pembentuka air susu ibu yang secara tidak langsung rangsangan isap membantu mempercepat pengecilan uterus. Walaupun air susu ibu yang berupa kolostrum itu hanya dapat diisap beberapa tetes, ini sudah cukup untuk kebutuhan bayi dalam hari-hari pertama. Kadang-kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya dengan alasan asi belum keluar. Dalam hal ini ibu harus diberi penjelasan sebaik-baiknya tentang maksud dan tujuan pemberian ASI sedini mungkin. Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak waktu tiap 3 menit. Apabila diantara waktu itu bayi menangis karena lapar, ia boleh disusui pada satu mamma secara bergantian. Dengan demikian kebutuhan on demand dapat dipenuhi, hal ini dapat dilaksanakan bila bayi dirawat bersama ibunya. Bayi yang pada permulaan minum on demand, pada minggu-minggu berikutnya sudah dapar dipenuhi kebutuhannya dengan minum setiap 3-4 jam" begitu menurut buku yang ayah baca.
Sekitar jam 5an, pade Sulis datang untuk menjenguk aku, oiya pade Sulis kantornya deket dengan rumah sakit aku melahirkan loeh, jadi pulang kerja dia berusaha menyempatkan diri untuk nengokin aku walaupun nga bisa liat aku - paling engga kata bunda ayah jadi punya temen ngobrol. jam 7 malam, anti Indri sama mbah lili juga datang loeh untuk nengokin aku. mereka ditunjukin ke ruangan persalinan dimana bunda sama ayah berada sama pade sulis yang baru aja selesai sholat magrib. Mereka bertiga pulang sekitar jam 9 malam.
Bunda baru bisa melihat Hanin keesokan harinya itu juga setelah ayah memaksa perawat diruangan bayi untuk memfoto aku yang lagi tidur dengan HP ayah untuk ditunjukkan ke bunda.
Sekitar jam 3 sore, enin, pade toto dan bude yuni, pade Sonson dan bude Aini, kaka Rani, kaka Andrey, sama kaka Alisa datang. mereka baru pada datang karena komunikasi ayah sama mereka terputus sebab ayah lupa bawa charger HP. Pinjem HP embah Lili yang pagi2 dah datang berdua sama Hanum ternyata baterainya juga kritis. jadi terpaksa ayah lari kedepan untuk beli charger. untung aja persis didepan rumah sakit ada toko HP, walaupun lagi stoke opname (tidak melayani penjualan) ayah memaksa karyawannya untuk membeli charger dengan alasan darurat, untung aja penjaganya baik, walaupun mereka sedikit binggung waktu ayah mau bayar karena komputer mereka masih status stok opnema. Mereka bimbang antara mau ke rumah sakit, ke rumah bunda, atau ke klinik bidan aini, karena semalam ayah bilang sekitar jam 2an ayah sama bunda sudah bisa bawa aku pulang untuk menjalani perawatan di klinik bidan Aini.
Begitu datang, mereka memaksa suster kamar bayi yang jaga aku untuk membuka hordeng kamar dimana aku tidur. wah, mereka pada seneng loeh waktu bisa melihat aku yang lagi nguap. Dengan sigap kaka Rani menggambil poto aku dengan kamera barunya. mama Alisa sibuk meng-upload poto aku di FB. sedangkan enin sama pade Sonson dan bude Yuni sibuk melihat wajah aku dan melihat kemiripannya dengan ayah dan bunda. wah, rumah sakitnya jadi ramai loeh sama celotehan mereka.
Tepat pukul 5 sore akhirnya aku bisa dibawa pulang. dengan diantar ambulan, kami (bunda ayah sama anti Hanum dan mbah Lili) pulang dari rumah sakit. Sedangkan enin dkk langsung pulang kerumah, setelah puas mempoto aku sebelum naik ke ambulan. Alhamdullilah akhirnya Hanin bisa pulang juga.
Oiya, Berat Badanku 3,40 kg dan panjangku 51 cm. Sekarang aku dan Bunda sama2 lagi belajar menyusui, doakan kami ya supaya ASI bunda tetap lancar, cerita lainnya nanti Bunda sama ayah saja yang nulis ya, sekarang aku mau bobo dulu. O,ya panggilanku diva, tapi kadang ayah suka memanggilku Hanin....
Alhamdulillah aku sudah lahir dengan selamat hari Jumat, 16 November 2012, jam 14.00 di RSB Kartini Cileduk. Perkenalkan, namaku Hanindiva Amirah Mazaya, putri pertama dari ayah Harri dan bunda Henny. Sebenarnya ayah bundaku pengen banget aku lahir di bidan Aini deket rumah (sekitar 4 KM dari rumah) maka dari itu, pas bunda mulai mules-mules pada hari rabu pagi, (14 Nov 2012) dengan semangat ayah nganterin bunda yang mulai mules-mules dari semalem ke klinik bidan Aini. tapi berhubung aku masih betah di dalam perut bunda, terpaksa ayah sama bunda pulang lagi setelah menginap semalaman. Karena menurut bidan ela sama bidan Aini aku masih belum ngajakin bunda istilah mereka untuk proses persalinan. Tapi berhubung ayah sama bunda nga pengen terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka ayah minta sama bidan Aini untuk nginep disana. Untung aja hari kamis, 15 Nov 2012 tanggal merah karena tahun baru Islam 1434 H. Jadi ayah nga perlu bolos kerja.
Oiya, pas bunda sama ayah datang ke klinik bidan Aini hari rabu pagi, kata ayahku disana sedang ramai-ramainya loeh. karena sudah ada 3 kaka yang baru saja lahiran. Sehingga ayah sama bunda bersemangat sekali menantikan kelahiran aku. Walaupun pada kenyataannya, sampai mereka semua pada pulang kerumah masing-masing, aku belum juga terlahir, toeh ayah tetap optimis memberikan bunda semangat untuk bisa menjalanin proses kelahiranku dengan baik.
Yang membuat bundaku sedih saat mereka pada pulang, kliniknya jadi terasa sepi. Nga ada lagi orang tua yang menantikan cucunya lahir atau ibu-ibu yang belajar menyusui anaknya. Makanya kata ayahku keesokan harinya bunda sama ayah pamitan pulang setelah berkonsultasi lagi sama bidan Aini dan dilakukan pemeriksaan dalam untuk melihat seberapa besar proses pembukaannya bertambah ....
Eng Ing Eng....., persis jam 12an malam setelah pulang kerumah, bunda mulai mules-mules lagi loeh. Kali ini interval kontraksinya mulai sering (setiap 10 - 15 menit) makanya bunda maksa ayah untuk pergi lagi ke klinik bidan Aini secepatnya. Setelah sampai dan diperiksa bidan Ela, ternyata bunda dah pembukaan 4, makanya bunda langsung dibawa keruang bersalin ditemani sama ayah yang setia menemani bunda untuk memberikan suport ketika bunda sedang mules. Doakan ya teman-teman, semoga kelak hanin punya suami yang perhatian kaya ayah Harri ya (amien)
Setelah lama ditunggu hingga menjelang pukul 11 siang, ternyataan pembukaan serviks bunda berhenti di angka 7 cm aja. dah berbagai posisi melahirkan coba bunda lakuin dibimbing dengan bidan yulis sama bidan ela dan bantuan bibi nga juga membuat aku terlahir (abis aku masih betah sih he..he..) terpaksa bidan aini merujuk aku ke RSB Kartini.
Persis setelah orang pada pulang jumatan, ayah sama bunda diantar bidan Yulis ke rumah sakit bersalin Kartini dengan menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Disana aku coba kembali diusahakan untuk dilahirkan lewat cara normal dibimbing sama bidan Desi yang baik hati. Tapi berhubung tenaga bunda sudah terkuras habis selama 3 hari 3 malam menahan mules, maka diambil keputusan untuk dilakukan persalinan dengan bantuan tindakan medis setelah proses persiapan sekitar 30 menit. dokter Bambang Fajar N, Sp.Og mulai menjalankan prosedur operasi persalinan Ekstraksi vakum, yaitu sebuah operasi persalinan lewat jalur normal (vaginal) dengan dibantu alat penghisap yang dimasukkan ke serviks bunda untuk menarik kepala aku keluar. Alhamdullilah menurut cerita ayah, jam yang ada diatas kepala bunda persis menunjukkan pukul 14.00 ketika dokter Bambang berhasil menggendong aku keluar dari perut bunda.
Prosedur selanjutnya setelah memandikan Hanin, ayah dipanggil sama suster ke ujung ruang persalinan untuk meng-azankan Hanin. kata ayah aku diem aja loeh waktu ayah mulai mengumandangkan azan dikuping kanan dan iqomah dikuping kiri. Setelah selesai mereka harus membawa hanin keruang bayi untuk menjalani masa isolasi selama 24 jam karena menurut orang-orang pintar disana, aku nga boleh digendong dulu dan harus masuk ruang isolasi karena aku dilahirkan melalui proses Ekstraksi vakum. Sampai-sampai bunda nga bisa melakukan Pemberian ASI Awal/Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kata ayah, IMD itu sangat penting pada 3 menit diawal kelahiran aku.
"Bayi normal disusui segera setelah lahir. Lamanya disusui hanya untuk satu atau dua menit pada setiap payudara ibu. Dengan adanya reflex sucking (mengisap) pada bayi menyebabkan terjadi perangsangan terhadap pembentuka air susu ibu yang secara tidak langsung rangsangan isap membantu mempercepat pengecilan uterus. Walaupun air susu ibu yang berupa kolostrum itu hanya dapat diisap beberapa tetes, ini sudah cukup untuk kebutuhan bayi dalam hari-hari pertama. Kadang-kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya dengan alasan asi belum keluar. Dalam hal ini ibu harus diberi penjelasan sebaik-baiknya tentang maksud dan tujuan pemberian ASI sedini mungkin. Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak waktu tiap 3 menit. Apabila diantara waktu itu bayi menangis karena lapar, ia boleh disusui pada satu mamma secara bergantian. Dengan demikian kebutuhan on demand dapat dipenuhi, hal ini dapat dilaksanakan bila bayi dirawat bersama ibunya. Bayi yang pada permulaan minum on demand, pada minggu-minggu berikutnya sudah dapar dipenuhi kebutuhannya dengan minum setiap 3-4 jam" begitu menurut buku yang ayah baca.
Sekitar jam 5an, pade Sulis datang untuk menjenguk aku, oiya pade Sulis kantornya deket dengan rumah sakit aku melahirkan loeh, jadi pulang kerja dia berusaha menyempatkan diri untuk nengokin aku walaupun nga bisa liat aku - paling engga kata bunda ayah jadi punya temen ngobrol. jam 7 malam, anti Indri sama mbah lili juga datang loeh untuk nengokin aku. mereka ditunjukin ke ruangan persalinan dimana bunda sama ayah berada sama pade sulis yang baru aja selesai sholat magrib. Mereka bertiga pulang sekitar jam 9 malam.
Bunda baru bisa melihat Hanin keesokan harinya itu juga setelah ayah memaksa perawat diruangan bayi untuk memfoto aku yang lagi tidur dengan HP ayah untuk ditunjukkan ke bunda.
Sekitar jam 3 sore, enin, pade toto dan bude yuni, pade Sonson dan bude Aini, kaka Rani, kaka Andrey, sama kaka Alisa datang. mereka baru pada datang karena komunikasi ayah sama mereka terputus sebab ayah lupa bawa charger HP. Pinjem HP embah Lili yang pagi2 dah datang berdua sama Hanum ternyata baterainya juga kritis. jadi terpaksa ayah lari kedepan untuk beli charger. untung aja persis didepan rumah sakit ada toko HP, walaupun lagi stoke opname (tidak melayani penjualan) ayah memaksa karyawannya untuk membeli charger dengan alasan darurat, untung aja penjaganya baik, walaupun mereka sedikit binggung waktu ayah mau bayar karena komputer mereka masih status stok opnema. Mereka bimbang antara mau ke rumah sakit, ke rumah bunda, atau ke klinik bidan aini, karena semalam ayah bilang sekitar jam 2an ayah sama bunda sudah bisa bawa aku pulang untuk menjalani perawatan di klinik bidan Aini.
Begitu datang, mereka memaksa suster kamar bayi yang jaga aku untuk membuka hordeng kamar dimana aku tidur. wah, mereka pada seneng loeh waktu bisa melihat aku yang lagi nguap. Dengan sigap kaka Rani menggambil poto aku dengan kamera barunya. mama Alisa sibuk meng-upload poto aku di FB. sedangkan enin sama pade Sonson dan bude Yuni sibuk melihat wajah aku dan melihat kemiripannya dengan ayah dan bunda. wah, rumah sakitnya jadi ramai loeh sama celotehan mereka.
Tepat pukul 5 sore akhirnya aku bisa dibawa pulang. dengan diantar ambulan, kami (bunda ayah sama anti Hanum dan mbah Lili) pulang dari rumah sakit. Sedangkan enin dkk langsung pulang kerumah, setelah puas mempoto aku sebelum naik ke ambulan. Alhamdullilah akhirnya Hanin bisa pulang juga.
Oiya, Berat Badanku 3,40 kg dan panjangku 51 cm. Sekarang aku dan Bunda sama2 lagi belajar menyusui, doakan kami ya supaya ASI bunda tetap lancar, cerita lainnya nanti Bunda sama ayah saja yang nulis ya, sekarang aku mau bobo dulu. O,ya panggilanku diva, tapi kadang ayah suka memanggilku Hanin....